RAKYATKU.COM -- Senang, terharu, dan lega. Itu yang dirasakan Nur Khadijah Razak, setelah meraih gelar doktor pada Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM).
Meski begitu, dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar ini, mengaku pencapaiannya itu bukan merupakan akhir dari perjuangan. Karena ada tanggung jawab besar ke depan dengan gelar yang dia dapatkan itu.
Setelah Promosi Doktor, pada Senin, 13 Februari 2023, perempuan kelahiran Juli 1989 itu, kini punya nama lengkap: Dr Nur Khadijah Razak, S.Pd, M.Pd. Judul disertasinya saat meraih gelar doktor adalah, "Pengembangan Bahan Ajar Pragmatik Berbasis Blended Learning Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar".
Baca Juga : Unismuh Paparkan Kinerja 100 Hari Rektor, dan Luncurkan Slogan “Integrated Green Islamic Futuristic”
Nur, begitu dia akrab disapa punya pendidikan yang linier. S1-nya adalah Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNM, tahun 2011.
Magisternya, yakni Prodi Pendidikan Bahasa Kekhususan Pendidikan Bahasa Indonesia, PPs UNM, 2014. Begitupun dengan program doktoralnya, Prodi Pendidikan Bahasa, PPs UNM, tahun 2023.
Dosen tetap yayasan di Unismuh Makassar, sejak 2015 itu, mengungkapkan selama menyelesaikan disertasinya, dia menghadapi tantangan, terutama bagaimana mengembangkan bahan ajar pragmatik berbasis blended learning yang, menurutnya, sangat tidak mudah.
Baca Juga : Rapat Tinjauan Manajemen Unismuh: 60 Persen Alumni Dapat Pekerjaan dalam Waktu Kurang dari 6 Bulan
Katanya, butuh pemikiran ekstra dalam merancang konsep materi secara sistematis sesuai kebutuhan mahasiswa sebelum melaksanakannya.
Selain itu, jelasnya, dia harus keluar dari bidangnya supaya mampu mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi. Karena posisinya tidak saja sebagai perancang alur pelaksanaan.
Bahkan harus terjun langsung mengedit dan membuat sendiri tahap demi tahap proses pembelajaran, baik luring maupun daring, melalui LMS SPADA Unismuh Makassar.
Baca Juga : Pakar Pendidikan UNM Dorong Pemda Hadirkan Program Kuliah Gratis
Bersyukur, dia dapat menghasilkan tiga buku, yaitu Buku Pragmatik Berbasis Blended Learning, Buku Panduan SPADA Unismuh Makassar Berbasis Blended Learning untuk Dosen, dan Buku Panduan SPADA Unismuh Makassar Berbasis Blended Learning untuk Mahasiswa.
Belum lagi pembuatan video Tutorial Konten SPADA Dosen dan Mahasiswa, serta Video Pembelajaran.
Pada waktu itu, paparnya, dia tidak hanya sebagai peneliti, tetapi sebagai penulis, produser, bahkan sutradara pada pembuatan video pembelajaran tersebut.
Baca Juga : Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Perkuat Sinergitas Kamtibmas Unismuh dengan Institusi Kepolisian
"Selepas itu, terbaring di rumah sakit pun saya telah rasakan. Melawan titik terendah dalam hidup saya yang sempat ingin berhenti melanjutkan studi S3. Belum lagi anak-anak yang masih membutuhkan perhatian ekstra dari ibunya," kisah alumnus SD Inpres Perumnas Antang II Makassar, tahun 2001 itu.
Nur beruntung, punya keluarga yang selalu mendukungnya. Dukungan keluarga, diakui, sangat besar dalam proses penyelesaian Studi S3-nya.
Tidak hanya dalam bentuk materi, tapi selalu mendoakan, mensupport, juga menggantikan tugasnya sebagai ibu di tengah kesibukannya menyelesaikan studi.
Baca Juga : Rektor Unismuh Serahkan SK Pensiun dan Dana Purnabakti untuk 18 Karyawan
Disampaikan, dia menyusun disertasi tentang Bahan Ajar Pragmatik Berbasis Blended Learning ini karena punya beberapa alasan.
Pertama, bahwa bahan ajar yang digunakan sebelumnya masih memiliki kelemahan dan kekurangan dari segi penyajian materi yang tidak sistematis.
Kedua, sumber belajar pada mata kuliah Pragmatik yang digunakan di Perguruan Tinggi khususnya di Sulawesi Selatan kebanyakan mengambil contoh kasus secara umum. Ketiga, metode pembelajaran dan media pembelajaran daring yang digunakan kurang variatif dan berinovasi.
Baca Juga : Rektor Unismuh Serahkan SK Pensiun dan Dana Purnabakti untuk 18 Karyawan
Karya disertasi itulah yang dipaparkan saat Promosi Doktor di PPs UNM, ketika Makassar tengah diguyur hujan lebat. Saat itu, Nur Khadijah Razak didampingi Promotor Prof Dr H Akmal Hamsa, M.Pd dan Kopromotor Dr Syamsudduha, M.Hum.
Penguji Internalnya adalah Prof Dr Muhammad Rapi, M.S, Prof Dr Kembong Daeng, M.Hum dan Prof Dr Baso Jabu, M.Hum. Sedangkan Penguji Eksternal adalah Dr Kasma F. Amin, M.Pd.
Alumnus SMP dan SMA Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar, berharap disertasinya itu akan memberi kemanfaatan. Yakni, penggunaan media pembelajaran ini, dosen dan mahasiswa tidak terpaku pada keterbatasan alat yang tersedia.
Baca Juga : Rektor Unismuh Serahkan SK Pensiun dan Dana Purnabakti untuk 18 Karyawan
Juga mahasiswa dapat meningkatkan daya analisis dalam menganalisis konteks tuturan dalam kajian pragmatik. Selain itu, memudahkan mahasiswa dalam proses memahami materi yang disampaikan oleh dosen.
Manfaat lainnya adalah belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas melainkan dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Dengan begitu, akan berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar mahasiswa.
Sebagai dosen, tentu dia menjalani profesinya penuh suka dan duka. Sukanya, kata Nur, karena dia bisa berdiskusi, bekerja sama dalam penelitian dan pengabdian bersama rekan-rekan dosen. Dia juga dapat berbagi pengalaman, baik itu dari bidang yang sama bahkan di luar dari bidang keilmuannya.
Baca Juga : Rektor Unismuh Serahkan SK Pensiun dan Dana Purnabakti untuk 18 Karyawan
"Dukanya, kadang jika saya tidak berhasil memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang materi yang diajarkan pada saat itu," ungkap ibu dua anak itu. (*)