RAKYATKU.COM -- Ketua IKA UNHAS Wilayah Sulawesi Selatan yang juga Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berbagi strategi menghadapi resesi ekonomi di tahun 2023 bersama KEPMI Bone dalam dialog publik bertema “Resesi Ekonomi : Ancaman dan tantangan perekonomian Bone”, di Cafe Chills Bone, Minggu (26/02/2023).
Danny menjelaskan pasca pandemi Covid 19 dunia mengalami kondisi yang tidak baik-baik saja. Krisis pangan dan energi terjadi yang mengakibatkan inflasi meningkat dan membuat pertumbuhan ekonomi lambat bergerak naik.
Karenanya, di hadapan para mahasiswa dan tokoh pemuda, Danny Pomanto membagikan strategi yang diterapkannya di Kota Makassar dalam menghadapi persoalan inflasi itu.
Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua
Pertama, ia menggelar Pasar Murah Kontainer. Dimana pasar murah tersebut menghadirkan tiga komoditi kebutuhan masyarakat yakni gula, beras dan minyak.
Mengapa digelar di Kontainer? Karena kontainer hadir di 153 kelurahan yang dimana memudahkan akses masyarakat untuk membeli kebutuhannya.
Harga tiga komoditi ini lebih murah dari harga pasaran. Pasalnya, di pasar tradisional ada beberapa oknum yang sengaja menaikkan harga.
Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep
“Itu yang kita mau perlihatkan tapi kita tidak mematikan fungsi pasar. Cuman mau memberantas oknum yang menaikkan harga semena-mena. Saya mau perjelas kontainer ini banyak yang hujat ternyata ini fungsinya banyak untuk jangka panjang. Terbukti sekarang ramai dikunjungi masyarakat,” ucapnya.
Ke dua, Danny menyebut peran Ojol day yang diinisiasi Danny dan dilaksanakan oleh ASN Pemkot Makassar setiap hari Selasa mampu menghemat 100 ribu liter bahan bakar.
Ini menunjukkan berinisiasi dan berinovasi jauh lebih menguntungkan dari pada duduk meratapi nasib dan tidak bergerak mencari solusi.
Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan Posko Pemenangan DIA di Kabupaten Wajo
“Saya yakin cara itu bisa membuat angka inflasi turun menjadi 3 persen dimana sebelumnya berada di angka 5 persen. Apalagi baru-baru ini kita canangkan program Satu Juta Polybag, Gerakan Terus Menanam. Dua komoditi, cabai dan bawang merah yang dianggap menjadi salah satu penyumbang lonjakan inflasi,” paparnya.
Salah seorang peserta dialog publik yang juga akademisi, Ikhsan mengajukan pertanyaan kepada Danny. Katanya, bagaimana cara membangun daerah di tengah ancaman resesi.
“Ancaman resesi begitu nyata, bagaimana saya bisa berkontribusi untuk membangun kampung halaman saya di Bone?” tanyanya.
Baca Juga : Debat Pilgub Sulsel Akan Dilaksanakan 2 Kali di Makassar
Danny dengan spontan menjawab jangan menunggu untuk dilibatkan dalam menumbuhkan perekonomian di kampung halaman.
“Kita harus berinisiasi paling tidak untuk skala kecil yakni untuk keluarga kita dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dengan cara pemanfaatan tanah dan menanam. Mulai dari yang kecil-kecil dulu,” jelasnya.
Danny menyebutkan istilah mangkok emas dari kehidupan yakni tanah subur. Di mana tanah subur adalah aset yang paling besar dan kerap diperebutkan. Apalagi dunia saat ini mengalami kondisi krisis pangan.
Baca Juga : Cuti Dua Bulan untuk Pilkada, Danny Pomanto Ingatkan Netralitas ASN
Di akhir dialog Danny banyak mendapat apresiasi dari tokoh pemuda setempat. Danny pun berpesan jangan banyak mengeluh dan cari solusi untuk memajukan tanah kelahiran dalam hal ini Kabupaten Bone.