RAKYATKU.COM, JAKARTA - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, menerima penghargaan SAR Awards dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas).
Penghargaan itu diterima pada Rapat Kerja dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) 2023 yang diadakan di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Penghargaan yang diserahkan langsung Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, yang diterima Gubernur Sulsel dalam hal ini diwakili Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo.
Baca Juga : Fatmawati Rusdi: 2 Bulan Kampanye Keliling Sulsel, Suara Tulus Rakyat Membersamai
“Alhamdulillah menerima penghargaan SAR AWARDS dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas) di Rapat Kerja dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) 2023,” kata Andi Sudirman.
Penghargaan yang diterima Gubernur Sulsel itu atas dukungan pemberian bantuan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Basarnas.
"Bapak Kepala Basarnas memuji perhatian dan kerja sama yang diberikan Pemprov Sulsel dalam hal ini Bapak Gubernur Sulsel yang membantu kerja-kerja SAR," ujar Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo.
Baca Juga : Kampanye Akbar, Pasangan Andalan Hati Minta Pendukung Jaga Soliditas dan Ketertiban
Dalam Rapat Kerja Basarnas dan Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) 2023 dibuka langsung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan Basarnas memiliki peran penting karena harapan korban dan keluarga korban bencana bertumpu kepada tim SAR.
“Kecepatan evakuasi untuk menentukan jumlah nyawa yang diselamatkan juga berada di tim SAR,” ucapnya.
Baca Juga : Partai Pendukung Tegaskan Komitmen Menangkan Andalan Hati Saat Kampanye Akbar di GOR Sudiang
Jokowi pun mendorong Basarnas untuk melibatkan masyarakat melalui edukasi tentang pertolongan awal yang bisa dilakukan saat terjadi bencana.
"Mengedukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pertolongan-pertolongan awal. Ini penting sekali. Mulai dilakukan mengintervensi, mengedukasi masyarakat agar ngerti apa yang harus dilakukan pada saat-saat kejadian awal," terangnya.