Sabtu, 11 Februari 2023 00:20

Groundbreaking Blok Bahodopi, Menko Perekonomian RI Beri Pujian

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hroundbreaking proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi IGP Morowali atau Blok Bahodopi pada Jumat (10/2/2023).
Hroundbreaking proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi IGP Morowali atau Blok Bahodopi pada Jumat (10/2/2023).

Blok Bahodopi akan menyerap 15 ribu tenaga kerja pada fase kontruksi dan saat beroperasi akan menggunakan sekitar 3.500 pekerja

RAKYATKU.COM, MOROWALI - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menghadiri groundbreaking proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi IGP Morowali atau Blok Bahodopi pada Jumat (10/2/2023).

Proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini berada di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Menko Airlangga yang hadir didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memuji pembangunan yang dilakukan PT Vale dan mitra di Blok Bahodopi.

Baca Juga : PT Vale Raih Perpanjangan Izin Operasi hingga 2035

"Tadi disebutkan pembangunan akan selesai dalam 2,5 tahun. Satu hal yang kami amati, direksi kit dan lapangan rapi. Ini jadi bukti manajemen di sini sudah berjalan baik. Semoga setelah peletakan batu pertama, diikuti oleh batu-batu lainnya,” kata Airlangga dalam sambutannya.

Airlangga berpesan dan meminta kepada Forkopimda untuk mendukung pembangunan proyek tersebut. Ia mengingatkan adanya pihak-pihak yang tidak senang dan menentang hilirisasi industri tambang yang dilakukan di Indonesia.

"Kepada Forkopimda bahu membahu jaga keamanan dan keselamatan. Banyak yang tidak senang dengan hilirisasi. Jangan sampai didorong ada konflik horisontal masyarakat dan dengan negara," tambahnya.

Baca Juga : PT Vale Indonesia Beri Layanan Trauma Healing Anak Korban Bencana di Luwu

Selain itu, Airlangga mengingatkan agar kehadiran proyek tersebut sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Investasi itu artinya lapangan kerja. Pertumbuhan yang cepat sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. Pemuda pemudi bisa bekerja di pabrik yang sedang dibangun. Dengan konsep green mining yang diusung kita berharap industri bisa berkembang dan wilayah sekitarnya tetap indah,” bebernya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy menyampaikan terimakasih kepada pemerintah pusat dan daerah atas kehadiran dalam groundbreaking tersebut. Ia menegaskan komitmen PT Vale untuk mendukung hilirisasi industri tambang.

Baca Juga : PT Vale Luncurkan Program Pengembangan Kualitas Pendidikan Se-Loeha Raya

"Terimakasih kepada pemerintah pusat dan daerah. Ini merupakan momen bersejarah bisa merealisasi komitmen upaya untuk mendukung hilirisasi yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami mohon doa restunya agar proyek ini berjalan baik," kata Febriany Eddy.

Febriany mengatakan IGT Morowali merupakan proyek penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan nilai investasi sekitar Rp 37 triliun. Blok Bahodopi akan berproduksi dengan kapasitas hingga 73 ribu ton nikel pertahun. Proyek ini jadi pertambangan nikel terintegrasi rendah karbon.

Blok Bahodopi akan jadi pabrik RKEF pertama di Indonesia yang didukung dengan pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 500 megawatt. Selain itu di area tambang disiapkan fasilitas kebun pembibitan untuk mendukung revegetasi lahan.

Baca Juga : PT Vale Fasilitasi 29 Anak Muda Luwu Timur Menuju Pendidikan Tinggi

“Rencana-rencana ini sesuai dengan komitmen kami untuk menurunkan emisi karbon hingga 33 persen pada 2030 dan net zero emisi pada 2050,” tambah Febriany.

Blok Bahodopi akan menyerap 15 ribu tenaga kerja pada fase kontruksi dan saat beroperasi akan menggunakan sekitar 3.500 pekerja.

“Kami akan melibatkan pengusaha dan pekerja lokal di Site Morowali. Saat ini sudah dilakukan serangkaian pelatihan teknis bagi mereka, pelatihan kelistrikan dan las termasuk mengikuti tender barang dan jasa untuk perusahaan lokal,” jelasnya.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Ajak Dukung Keberlanjutan PT Vale di Luwu Timur

Sementara itu, Bupati Morowali, Drs Taslim mengucapkan terimakasih kepada Menko yang telah menyempatkan diri hadir. Iapun yakin keberadaan Blok Bahodopi akan meningkatkan kesejahteraannya masyarakat.

"Ini meyakinkan kami, hari ini menjadikan impian sudah di depan mata. Kami yakin Morowali sejahtera akan tercapai," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sulteng, H Rusdy Mastura berharap proyek tersebut segera selesai dan digunakan sebagaimana mestinya.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Ajak Dukung Keberlanjutan PT Vale di Luwu Timur

"Semoga cepat selesai dan digunakan dengan sebaik-baiknya.

Untuk diketahui, Blok Bahodopi dikerjakan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI). Sebuah perusahaan patongan PT Vale Indonesia (PT Vale) dengan dua mitranya dari China, Taiyuan Iron & Syeel (Tisco) dan Shandong Xinhai Technology (Xinhai).

Proyek dengan nilai investasi Rp37,5 triliun ini berlokasi di dua titik di Morowali. Proyek penambangan ore nikel di Desa Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur dan smelter berada di kawasan yang dikembangkan PT Anugrah Tambang Industri (ATI) di Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir.

Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Ajak Dukung Keberlanjutan PT Vale di Luwu Timur

 

#PT Vale Indonesia