Rabu, 28 Desember 2022 13:20

PT Vale Disebut Patut Jadi Contoh Penerapan Pertambangan Perspektif HAM

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
International Seminar bertajuk Business and Human Rights: Mining in Indonesia, Selasa (27/12/2022), di Gedung Ontaeluwu, Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
International Seminar bertajuk Business and Human Rights: Mining in Indonesia, Selasa (27/12/2022), di Gedung Ontaeluwu, Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

"Meski tidak sepenuhnya sempurna, namun PT Vale salah satu yang dapat dijadikan contoh bagi pemegang izin usaha pertambangan lainnya di Indonesia,” beber Laode Muhammad Syarif, Wakil Ketua KPK periode 2015-2019.

Terkait dengan kompensasi, Wakil Presiden Direktur PT Vale menyebut, perseroan memiliki tata kelola penyelesaian kompensasi, semua perlu diidentifikasi, verifikasi, dan melibatkan pemerintah setempat. Untuk pembiayaan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berasal dari biaya operasional perusahaan dan implementasi progran sesuai dengan perencanaan dan prioritas serta sesuai dengan skema program dalam rencana induk PPM.

Sementara, terkait rekrutmen, Director Environment and Permit Management PT Vale, Muhammad Adli Lubis menyampaikan, "Pada tiap penerimaan karyawan atau rekrutmen, kita tidak berjalan sendiri. Kita berkolaborasi dan sinergi dengan pemda untuk meyakinkan setiap tahapan, setiap proses, telah memenuhi standar yang telah kita tetapkan bersama. Dan PT Vale pasti memprioritaskan talenta dari daerah Luwu Timur."

Adli menyatakan, PT Vale komitmen dengan pengelolaan lingkungan mulai dari hulu ke hilir. PT Vale telah membuat peta jalan yang sudah dilakukan sejak lama untuk mewujudkan Good Mining Practice.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Salah satu upayanya dengan mengurangi beban air limpasan tambang lewat Lamella Gravity Settler (LGS). Teknologi LGS ini biasanya digunakan oleh PDAM, bukan oleh tambang. Dengan begitu, PT Vale menjadi satu-satunya perusahaan tambang yang menggunakan teknologi ini.

Kemudian, PT Vale secara aktif menjaga kualitas air danau yang berdekatan dengan areal tambang serta melakukan reklamasi lahan bekas tambang secara progresif dengan target 70 persen lahan akan direklamasi pada 2025.

“Lebih dari 3,7 juta pohon telah ditanam, di antaranya pohon endemik, dan kami juga memiliki program rehabilitasi di atas lahan seluas 2,5 hektare dalam bentuk fasilitas pembibitan dengan kapasitas produksi sampai 700.000 benih per tahun,” sebutnya.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

Pada bagian akhir seminar, akademisi FH Unhas, Syamsuddin Muhammad Noor, sempat memaparkan mengenai sejarah pertambangan dan sumber daya manusia lokal.

Paparan tersebut dilengkapi dengan presentasi dari Senior Manager Social Development Program PT Vale, Adrian Indra Putra, yang menjelaskan bagaimana transformasi dan milestone program sosial PT Vale serta lesson learn dari beberapa implementasi program PPM.

 

#PT Vale Indonesia #Hak Asasi Manusia