RAKYATKU.COM, WAJO - Pertanian terpadu atau integrated farming yang memadukan subsektor pertanian, yakni tanaman, ternak, dan perikanan, jadi salah satu consern Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo. Bupati Wajo, Amran Mahmud, ingin agar para petani menerapkan sistem ini.
Penerapan integrated farming system buka semata-mata untuk menyukseskan program di sektor pertanian yang masuk dalam 25 program kerja nyata dalam lima tahun kepemimpinan Amran Mahmud di Kota Sutera. Lebih dari itu, penghasilan para petani akan bisa lebih meningkat.
Hal itu disampaikan Amran Mahmud saat membuka rapat koordinasi (rakor) bersama jajaran dan seluruh penyuluh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo yang digelar di Aula Kantor DPKP Wajo pada Selasa (27/12/2022).
Baca Juga : Penjabat Bupati Wajo Buka Rakor Penyelengggaraan Pemerintahan Desa
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Bupati Wajo, Amran, Kepala DPKP Wajo, Ashar, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Makassar Raya, Hendrayanto, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wajo, Arfiani, Pemimpin Bidang Pemasaran dan Bisnis BNI Cabang Sengkang, Sri Ilhami, para Penyuluh Pertanian Kecamatan (PPK), Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), para penyuluh, pengurus agen Perisai, petani serta undangan lainnya.
Amran Mahmud pada kesempatan ini meminta kepada jajaran DPKP dan penyuluh agar terus mendampingi secara intens para petani serta mencarikan solusi berbagai permasalahan.
"Misalnya, karena terbatasnya pupuk bersubsidi, kita dampingi dan sharing kepada mereka terkait penggunaan pupuk organik atau alternatif lainnya. Yang tidak kalah pentingnya adalah kita harus berupaya mentransformasi teknologi pertanian kita," kata kepala daerah bergelar doktor ini.
Baca Juga : Ketua Sementara DPRD Sementara Bacakan Ikrar Setia Pancasila di Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Amran Mahmud menyampaikan terima kasih atas kerja sama dari seluruh pihak, khususnya DPKP, KTNA, PPK, dan penyuluh sehingga Pemkab Wajo bisa mendapatkan pin emas Lencana Adhi Bhakti Nelayan dari KTNA Pusat. Pengakuan ini sebagai apresiasi atas program integrated farming system. Pemkab Wajo juga mendapat Anugerah Perkebunan Nasional dari Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai apresiasi atas pengembangan perkebunan.
Sementara, Wakil Bupati Wajo, Amran, pada kesempatan ini didaulat meluncurkan 1.000 kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Amran menyampaikan terima kasih atas sinergitas dari semua pihak selama ini.
"Mudah-mudahan kerja kita bisa terus terus ditingkatkan untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya petani," ucap Amran.
Kepala DPKP Wajo, Ashar, menyampaikan rakor ini bertujuan melihat dan evaluasi perkembangan pertanian selama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Amran Mahmud dan Amran, atau duo Amran.
Baca Juga : DPRD Wajo Tetapkan Tiga Pimpinan Definitif Periode 2024-2029
"Saat ini, luas lahan baku sawah Wajo seluas 101.325,56 hektare dengan produksi padi di Wajo terus meningkat. Mulai tahun 2019 produksi kita 721,281 ton, tahun 2020 sebanyak 723,623 ton, tahun 2021 sebanyak 778,832 ton, dan terakhir tahun 2022 ini sudah mencapai 942,125 ton atau mendekati target 1 juta ton yang menjadi harapan Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati," beber Ashar.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Makassar Raya, Hendrayanto, menyampaikan BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk memberikan perlindungan terhadap resiko sosial, khususnya pekerja.
Diketahui, pada kegiatan ini juga dilakukan pengukuhan dan penyematan rompi pengurus Agen Perisai Kantor Ikatan Perlindungan Pekerja Tani Wajo serta penyerahan buku tabungan dan ATM BNI. Selain itu, ada penyerahan santunan jaminan kematian BPJS Ketenagakerjaan kepada dua orang ahli waris petani.