Sabtu, 24 Desember 2022 12:10

Wali Kota Makassar Integrasikan Lorong Wisata dengan Revolusi Pendidikan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), dalam pertemuan lanjutan dengan National Science Foundation United States of America (NSF USA), di kediamannya, Jalan Amirullah, Makassar, Jumat (23/12/2022) malam.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), dalam pertemuan lanjutan dengan National Science Foundation United States of America (NSF USA), di kediamannya, Jalan Amirullah, Makassar, Jumat (23/12/2022) malam.

Kita sudah punya program masing-masing siswa harus memiliki tiga pohon sehingga sangat tepat untuk mengombinasikan program ini dengan program lorong wisata," kata Danny Pomanto.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), mengintegrasikan program prioritasnya, Lorong Wisata dengan Revolusi Pendidikan. Hal itu bertujuan untuk menekankan sisi edukatif bagi siswa agar generasi muda Makassar sadar akan pelestarian lingkungan.

Titik temunya ialah pada salah satu poin dari 18 revolusi pendidikan; satu anak tiga tanaman. Dari situ, akan dikombinasikan dengan penerapan sistem Smart City Farming berbasis Artificial Intelligence (AI) melalui Modernizing Cities via Garden Alleys (Lorong Wisata).

"Saya ingin menekankan konsep knowledge atau pengetahuan bagi generasi penerus. Kami mau program ini diterapkan di sekolah-sekolah agar generasi pelanjut kita tahu, paham. Khususnya emisi gas karbon yang dapat ditekan dengan adanya lorong wisata; garden alleys," kata Danny dalam pertemuan lanjutannya dengan National Science Foundation United States of America (NSF USA), di kediamannya, Jalan Amirullah, Makassar, Jumat (23/12/2022) malam.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Jamin Stok Elpiji Aman, Pertamina Bentuk Satgas Rafi

Sejauh ini, kata dia, banyak yang mengira tujuan utama Garden Alleys hanya untuk pangan dan ekonomi masyarakat lorong. Namun, nyatanya lebih dari itu. Seperti, penanaman tanaman-tanaman di lorong mampu mereduksi zat karbondioksida sehingga membantu menurunkan emisi karbon atau pemanasan global.

Hal inilah yang ditekankan Danny, harus diketahui oleh generasi muda Makassar. "Siswa kita harus tahu. Makanya kami butuh dukungan dari NSF. Kita sudah punya program masing-masing siswa harus memiliki tiga pohon sehingga sangat tepat untuk mengombinasikan program ini dengan program lorong wisata," terangnya.

Pun, ujar dia, tidak selalu perihal tourism atau pariwisatanya, tetapi pula teknologi, pengetahuan dari para ahli NSF ini.

Baca Juga : Bersama Pejabat Pemkot Makassar,Zulkifli Nanda Belajar Tata Kelola Utilitas Bawah Tanah

Perwakilan NSF, Wangda Zuo, mendukung penuh upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar ini. Ia menilai kombinasi itu penting dan perlu menjadi bagian dari pelajaran bagi guru juga siswa.

Hanya, dia menggarisbawahi bahwa dalam upaya ini, khusus di lorong-lorong maka perlu ada prioritas dan kompetisi antar lorong sehingga mereka termotivasi agar menjadi yang terbaik.

Sejauh ini, tercatat NSF sudah bekerja sama dan membantu program longwis dari sisi ketahanan pangannya, mengondisikan lingkungan yang ramah lingkungan dengan menghasilkan udara yang baik.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Janji Alokasikan Rp1 Miliar Dana Hibah untuk Masjid Al-Markaz

Bantuan itu seperti menerapkan alat sensor udara yang sudah beroperasi di beberapa lorong di Makassar, salaj satunya lorong di Bara-Baraya KWT Anggrek, Kecamatan Makassar, dan lorong di Kompleks Perumahan Karmila di KWT Dewi Sari, Kecamatan Tamalanrea.

Tujuannya untuk mengukur cuaca, tingkat kelembapan, dan indeks panas. Selanjutnya, akan mengukur kadar polusi udara, yakni sulfur dioksida dan karbon monoksida, partikel PM 2,5, dan PM 10.

#pemkot makassar