RAKYATKU.COM -- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengelar dialog akhir tahun dalam upaya meningkatkan toleransi masyarakat Sulsel 2023, di Sekretariat FKUB Sulsel Jalan Rappocini Raya, Makassar, Sabtu (17/12/2022).
Dialog tersebut mengangkat tema Merawat Kebhinnekaan, Menjaga Kerukunan serta Melawan Narkoba.
Ketua FKUB Sulsel, Prof Rahim Yunus mengatakan bahwa tugas FKUB adalah melalui dialog menciptakan kerukunan antar dan inter, menciptakan kedamaian, serta saling menghormati dan menghargai.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Serahkan Hibah Rp1 Miliar untuk Forum Kerukunan Umat Beragama
Menurut Prof Rahim, indikator kerukunan yaitu Toleransi, kesetaraan, kerjasama. "Toleransi Sulsel masih rendah tiga tahun ini alami penurunan. Dari rangking 11, sekarang di ranking ke 15," ungkapnya.
Prof Rahim juga menyebut bahwa kelemahan di Sulsel dalam kerukunan yakni hambatan dalam pembangunan rumah ibadah, muncul paham-paham radikalisme dan mahasiswa yang rendah dalam nilai kebangsaan.
"Masalah yang perlu diatasi adalah regulasi, penentu kebijakan. Masalah Bukan hanya di akar rumput, tapi di batang," ujarnya.
Baca Juga : Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama Temui Gubernur Sulsel, Ini yang Dibahas
Sementara itu Kakanwil Kemenag Sulsel, Muh Tonang mengatakan bahwa kerukunan agama adalah fokus di Kementerian agama.
Menurutnya rendahnya index di Sulsel karena ada efek dari politik identitas dalamm event politik.
"Perlu keterlibatan semua untuk mencegah eskalasi politik identitas melalui kerjasama semua majelis agama," ucapnya.
Baca Juga : Berkunjung ke Rujab Wagub, FKUB Dapat Amanah dari Plt Gubernur Sulsel
Selain itu kata Muh Tonang, teknologi informasi juga punya pengaruh kuat pada masyarakat sehingga sangat berpengaruh membetuk perilaku masyarakat termasuk pada cara beragama dan kerukunan.
"Kita semua perlu gunakan medsos untuk dakwah agama dengan baik. Kita semua perlu ikut dalam transformasi digital untuk mengefektifkan penanaman nilai-nilai agama," ujarnya.
"Dari keluarga kita perlu bangun nilai-nilai kebangsaan, anti narkoba. Penggerak moderasi beragama di sekolah-sekolah dan madrasah," sambungnya.
Baca Juga : Berkunjung ke Rujab Wagub, FKUB Dapat Amanah dari Plt Gubernur Sulsel
Dir Narkoba Polda Sulsel Kombes Pol Dodi Rahmawan yang juga salah satu narasumber dalam kegiatan ini mengatakan ancaman narkoba sudah masuk ke seluruh sendi kehidupan. Sulsel ada diperingkat 5.
Ia mengatakan bahwa Polri tidak mampu menghadapi sendiri sehingga sinergitas dan kolaborasi sangat diperlukan untuk menghadapi pengedar narkoba sebagai pelanggaran hukum dan juga tindak pidana pencucian uang.
Bagaimana melindungi desa dari ancaman narkoba, dengan kearifan lokal dan moralitas agama. Pendidikan dimulai dari keluarga dan sekolah," ujarnya.
Baca Juga : Berkunjung ke Rujab Wagub, FKUB Dapat Amanah dari Plt Gubernur Sulsel
Sementara itu Kesbangpol Rais Rahman mengatakan bahwa membangun kerukunan, tidak cukup dialog, perlu aksi interaksi nyata. Dan pencegahan narkoba perlu diawali dari keluarga.
"Manfaatkan teknologi informasi dalam menyebarkan narasi kerukunan khususnya melalui generasi muda FKUB," ujarnya
Diakhir ia mengatakan komitmen Gubernur Sulsel dalam merawat kerukunan akan ditingkatkan di tahun 2023.
Baca Juga : Berkunjung ke Rujab Wagub, FKUB Dapat Amanah dari Plt Gubernur Sulsel
"Gema FKUB diharapkan lbh berperan dalam kerukunan," tuturnya.