RAKYATKU.COM, PAREPARE -- Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP) melakukan peninjauan di lokasi sumber air baku PDAM Parepare di Sunga Karajae, Kota Parepare pasca bencana banjir dan longsor yang mengakibatkan lumpur menyumbat pintu distribusi air baku PDAM pada Jumat, (18/11/2022).
Musibah tersebut selain merusak dan merendam pemukiman warga, distribusi air PDAM yang bersumber dari sungai Karajae lumpuh .
Saat ini alat berat diturunkan di lokasi untuk menggerus material lumpur di bendungan.
"Kami turun di tempat ini untuk membuktikan bahwa pemerintah kota tidak tinggal diam. Kejadian banjir 18 November lalu, kami sudah action. Kami sudah melangkah, PDAM bekerja 24 jam tidak ada henti-hentinya," kata Taufan di lokasi, Kamis, (24/11/2022).
Taufan menjelaskan setelah meninjau lokasi bukit di area sungai yang longsor menjadi biangnya.
"Memang kalau kita lihat arus yang ada, inilah yang membuat permasalahan muncul dengan robohnya semua bukit ini. Dengan melihat pipa yang ada, tidak bisa berfungsi dengan baik. Saya berharap saya berkomitmen, paling lambat dua hari kedepan sudah bisa berfungsi dan kembali normal," jelasnya.
Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel tersebut mengungkapkan meskipun sumber air baku utama PDAM tidak bisa mendistribusikan air, tetapi kondisi ketersediaan air bersih di Parepare sekarang ini tidak terlalu serius.
"Karena kita punya 17 sumur bor dalam dengan sistem geolistrik, 1 titik 20 liter perdetik, sehingga ketersediaan air per detik 340 liter.Kami punya 5 reservoar yang bisa menyuplai ke beberapa daerah, cuma memang ini selama ini kami melakukan kerja-kerja fungsi terintegrasi dengan sumber air bersih," ungkapnya.
Di tempat yang sama Asisten Workshop PDAM Parepare, Zainuddin mengaku pihaknya bekerja semaksimal mungkin agar kondisi sumber air baku utama PDAM di sungai Karajae secepatnya beroperasi secara normal.
Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025
"Sekarang yang harus tanggap apa yang disampaikan pak Wali. 24 jam ini kita harus melakukan pemasangan Bronjong. Sampai tingkat elevasi air bisa masuk di pipa intake.
Yang rusak, air baku tidak ada. Karena bukit yang berdampingan dengan pintu air itu yang bobol. Jadi gunung yang bobol bukan bendungannya. Yang terbawa arus air itu bukit.Insyaallah, kalau kondisi bagus dua hari bisa kita selesaikan," tandasnya