RAKYATKU.COM, PAREPARE-- Turut hadir diperayaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK), Bursa Efek Indonesia hadir memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang cara berinvestasi yang baik dan benar.
Kepala perwakilan bursa efek Indonesia, Fahmi Amirullah, mengatakan saat ini kami punya program dan takeline baru Paham, Pantau dan Punya (3P).
Paham yang dimaksud adalah masyarakat yang ingin melakukan investasi harus Paham dengan produk investasinya dulu, setelah mereka sudah paham dan mengerti masyarakat harus Pantau kenapa harus di pantau, karena kenaikan atau penurunan nilai investasi bisa dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya isu global, seperti perang antar negara, penyebaran penyakit dan sebagainya, selanjutnya Punya setelah mengerti dan memantau, barulah bisa memiliki.
" Jadi kalau mau investasi masyarakat harus paham dengan investasinya dulu, dan rajin memantau karena kadang nilai investasi bisa langsung naik bisa juga turun karena isu-isu global, terakhir barulah kami sarankan untuk memiliki atau punya," ucapnya.
Fahmi juga membeberkan bahwa generasi milenial dengan range usia 30 tahun kebawah ternyata yang paling banyak berinvestasi saham, kalau dihitung kontribusinya mencapai 70 persen.
" Pasar investasi saham saat ini sangat digemari kaum milenial mungkin karena mereka sudah mengerti dan paham tentang cara main investasi ini, selain itu mudahnya mendapatkan informasi mengenai investasi saham dan sejenisnya,"terangnya
Lebih lanjut Fahmi menjelaskan bahwa saat ini BEI juga menjalin kerjasama dengan kampus-kanpus yang ada di Parepare seperti Universitas IAIN Parepare, Universiras Muhammadiyah Parepare, tujuannya untuk memberikan edukasi dan literasi keuangan yang benar kepada mahasiswa, sehingga informasi yang mereka dapat adalah benar bukan investasi bodong. Selain itu kehadiran BEI di kampus-kanpus ini untuk melengkapi tridarma perguruan tinggi yang terdiri Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
"Rencananya tahun 2024 kami akan meresmikan galeri investasi di kampus-kampus, sehingga mahasiswa bisa belajar dan mendapat informasi disini, edukasi dan literasi tidak hanya untuk dikota-kota besar saja, tetapi harus sampai ke pedesaan juga untuk menghindari investasi bodong karena kurangnya informasi dan literasi,"tutupnya.