RAKYATKU.COM, ENREKANG - Bupati Enrekang, Muslimin Bando, menghadiri Rapat Kerja Cabang (Rakercab) VII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Enrekang. Acara ini berlangsung di pendopo rumah jabatan Bupati Enrekang, Senin (3/10/2022).
Raker IBI Enrekang dirangkaikan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-71 IBI. Acara dibuka dengan penampilan tari tradisional dan kreasi dari bidan.
Raker IBI Enrekang mengangkat tema Konsolidasi INI dalam Menghadapi Perkembangan Pelayanan KIA-KB dan Kesehatan Reproduksi di Masa Pandemi Covid-19.
Baca Juga : Bupati Enrekang dan Wakilnya Apresiasi Antusiasme Masyarakat Saat Pembukaan Mafest 2023
Turut dihadiri Wakil Ketua I DPRD Enrekang, Ikrar Eran Batu, Pengurus Daerah IBI Sulsel, Rosalina, Ketua IBI Enrekang, Syamsiah, Asisten I Setda Pemkab Enrekang, Darmawati Anto, Sekretaris IDI Enrekang, Emmy Noor Rachma, dan para bidan serta bidan purnabakti.
Ketua IBI Enrekang, Syamsiah, memaparkan saat ini pihaknya menaungi ratusan bidan. Terdiri atas 195 bidan berstatus ASN, 251 bidan non-ASN, tenaga honorer di pustu dan ada pula yang belum bekerja sebagai bidan.
"Kita berharap IBI bisa bersinergi dengan pemda dan seluruh stakeholder agar pendayagunaan bidan bisa maksimal. Termasuk mengangkat sejawat kami yang belum ASN," jelasnya.
Baca Juga : Sofha Cicipi Pangan Berbahan Pisang, Bupati Perkenalkan Enrekang Sebagai Penghasil Sayur
Pengurus Daerah IBI Sulsel, Rosalina, banyak memotivasi para bidan Enrekang. "Terus mengabdi dan semangat menjadi garda terdepan dalam mengawal kesehatan ibu dan anak," ujarnya.
Sementara, Bupati Enrekang, Muslimin Bando, menyampaikan selamat atas digelarnya rakercab ini. Dia berharap bisa melahirkan program yang selaras dengan visi Enrekang Emas Religius dan Berkelanjutan.
Muslimin telah menerima data mengenai status kepegawaian para bidan. Dia mengatakan sebagian sudah masuk dalam pendataannya non-ASN yang baru saja ditutup.
Baca Juga : Optimalkan Penerimaan Pajak, Bupati Enrekang Teken Perjanjian Kerjasama dengan DJP-DJPK
"Pendataan non-ASN baru ditutup semalam. Meski kita belum tahu ujungnya seperti apa, kita berharap ada langkah positif dari pemerintah pusat soal pengangkatan bidan," terangnya.
Meningkatkan kesejahteraan bidan sangat penting, kata dia, sebab perannya substansial dalam memastikan keselamatan dan kesehatan ibu dan anak. Sementara, Enrekang masih kekurangan bidan. Ada 3.000 kelahiran dalam setahun, tetapi bidan ASN hanya 195 orang.
Muslimin juga meminta IBI Sulsel bersama-sama pemerintah daerah memperjuangkan pengangkatan bidan dengan mengusulkan penambahan kuota PPPK ASN.
Baca Juga : Bupati Enrekang Apresiasi Swadaya Warga Perbaikan Jalan Provinsi Poros Kotu-Masalle
Sementara, bagi bidan baru, salah satu solusinya pemerintah memfasilitasi untuk menjadi bidan di rumah sakit luar negeri. Sudah ada lima bidan yang dikirim ke Arab Saudi, penghasilannya bisa mencapai minimal Rp15 juta per bulan.