RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar (DKPM), Rudianto Lallo, memboyong sejumlah pengurusnya mengunjungi Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, dalam rangka kunjungan kerja "DPKM Menyapa", Sabtu (1/10/2022).
Dalam kunjungan ini, Rudianto menyampaikan berbagai hal dalam mendorong kemajuan pendidikan di pulau. Antara lain terbangunnya sinergitas dan kolaborasi antara kepala sekolah dengan komite sekolah maupun orang tua siswa.
Baca Juga : Rudianto Lallo Hadiri Penyampaian LHP LKPP dan IHPS 2023
"Tiga unsur ini harus selalu menjaga kekompakan, keharmonisan, dalam meningkatkan sarana dan prasarana sekolah dan kualitas pendidikan. Jika salah satu di antaranya egois, maka tunggu akan mengganggu jalannya proses belajar mengajar," kata Rudianto yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar.
Olehnya itu, legislator dua periode itu berharap kepada komite dan kepala sekolah untuk membangun sinergitas dan kolaborasi. Tidak boleh membangun ego masing-masing, tidak boleh komite mau jadi kepala sekolah, dan sebaliknya kepala sekolah mau jadi komite.
"Kalau itu terjadi pasti-mi ricuh-ki, berkelahi terus. Kalau kita akur, saling membangun maka, yakin saja pendidikan kita baik. Tapi, kalau kita semua saling curiga, tidak ada kebersamaan, rasa saling percaya, tunggu-mi, pendidikan hancur. Olehnya, saya hadir di tengah-tengah masyarakat menyampaikan untuk selalu kompak," ujar Rudianto.
Baca Juga : Ketua DPRD Makassar Sosialisasi Pentingnya Pencegahan dan Penanggulan Bahaya Kebakaran
Rudianto menegaskan, tidak boleh ada yang berjalan sendiri-sendiri, kepala sekolah harus melibatkan komite dan orang tua murid dalam membangun pendidikan. "Apa pun yang dilakukan secara bersama-sama, hasilnya baik dan ringan dikerjakan. Ini sama dengan membangun pendidikan, harus bersama-sama," ujar lelaki kelahiran Pulau Lakkang itu.
Pada kesempatan ini, Rudianto juga menyampaikan bahwa guru yang mengabdi di pulau ataupun bukan, masa pengabdiannya sudah tujuh tahun, dan tidak lolos Laskar Pelangi, telah diperjuangkannya.
"Saya bersama Dinas Pendidikan memperjuangkan ini. Di pulau ini kurang yang mau jadi guru sehingga yang ada harus dipertahankan," tuturnya.
Baca Juga : Harapan Kabag Humas dan Protokol DPRD Makassar Saat Terima Kunjungan Mahasiswa KKLP
Sementara, pengurus DPKM lainnya, Yeni Rahman, mengusulkan adanya kajian mendetail tentang kurikulum khusus pendidikan di pulau-pulau. Utamanya, kata dia, kurikulum berdasarkan kearifan lokal dan berkonsentrasi materi sumber hayati.
"Penting diajarkan pada generasi kita dibuatkan materi khusus tentang bagaimana cara membuat kapal nelayan tangkap ikan sekaligus cara menangkap ikan yang ramah lingkungan. Bukan dengan cara melakukan bom yang cara praktis, tapi merusak lingkungan," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Yeni juga mendorong kepada anak-anak di pulau agar tidak terlalu terobsesi menjadi pegawai negeri sipil (PNS) ataupun lainnya. Sebab, kata dia, pekerjaan melaut tidak semuanya masyarakat paham.
Baca Juga : DPRD Makassar Gelar Rapat Paripurna Tanggapan Wali Kota atas Pelaksanaan APBD 2023
"Sumber laut kita melimpah, sisa anak-anak di pulau harus mendapatkan pengetahuan memancing yang baik dan benar. Kita penting juga menjaga pekerjaan nelayan ini karena sangat dibutuhkan," ujarnya.
Di samping itu, Yeni juga mendorong program pemberian beasiswa bagi anak-anak pulau yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi kekurangan tenaga pendidik di pulau.