Senin, 19 September 2022 13:22

KH Said Aqil Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
KH Said Aqil Siradj (Foto: TEMPO / Hilman Fathurrahman W)
KH Said Aqil Siradj (Foto: TEMPO / Hilman Fathurrahman W)

Menurut KH Said Aqil apabila kondisi pangan terganggu makan bukan tidak mungkin stabilitas keamanan dan krisis politik juga akan terganggu.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj mengajak masyarakat Indonesia untuk menguatkan sistem ketahanan pangan nasional yang kini mulai terdampak akibat krisis global.

Menurutnya, apabila kondisi pangan terganggu makan bukan tidak mungkin stabilitas keamanan dan krisis politik juga akan terganggu.

"Tidak lama lagi kalau benar akan terjadi krisis yang luar biasa dan kalau sudah terjadi kelaparan (krisis pangan) maka pasti akan terganggu antara stabilitas ekonomi dan keamanan. Karena semua pasti akan saling kait mengkait," ujar Said Aqil beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

Menjaga pangan dari berbagai krisis apapun adalah kewajiban bagi semua umat manusia. Karenanya, kata Kiyai Said, hal ini juga yang telah diingatkan Allah SWT dalam surat Al Quraisy yang berarti berikanlah makan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan ketakutan.

"Perut dulu kenyang baru aman. Jangan nanti perut lapar baru kita berharap tenang. Jangan juga beras panen tapi harga mahal. Ini kadang-kadang yang saya nggak mudeng. Kita nomor satu penanam sawit di dunia tapi minyak goreng mahal," katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan pentingnya penguatan komoditas lokal untuk kemandirian pangan, demi meningkatkan kesejahteraan petani serta antisipasi krisis pangan global yang saat ini sedang melanda dunia.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

SYL mengajak semua pihak berkontribusi terhadap upaya pencapaian ketahanan pangan nasional.

Karena itu, kata dia, setiap kepala daerah diharapkan mampu memperkuat lumbung-lumbung pangan yang ada dan memperkuat cadangan pangan untuk mencapai ketahanan pangan daerah.

"Untuk itu diperlukan pemetaan potensi unggulan daerah, termasuk potensi komoditas lokal, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan petani," jelasnya.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

SYL mengatakan, menghadapi tantangan yang ada saat ini tidak bisa dilakukan sendiri. Semua harus terlihat dan membangun networking yang kuat. Lebih dari itu, cara kerja biasa juga harus ditingkatkan menjadi cara kerja luar biasa.

"Pertanian modern harus diperkuat, langkah extra ordinary harus dilakukan. Smart farming, pemanfaatan inovasi teknologi di era Revolusi Industri 4.0 seperti internet of things, drone, robot construction dan artificial intelligent juga harus sudah jalan," ungkapnya.

#Kementerian Pertanian #Said Aqil Siradj