Kamis, 25 Agustus 2022 22:31

Massikola dan Kelurahan Maccini Gusung Padu Entaskan Angka Putus Sekolah

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Massikola dan Kelurahan Maccini Gusung Padu Entaskan Angka Putus Sekolah

Massikola merupakan akronim dari Makassar Siap Sekolah, yang dimotori para relawan berusia muda. Massikola hadir untuk membantu anak-anak yang tidak lagi bersekolah agar mendapatkan akses dan haknya atas pendidikan.

RAKYATKU.COM -- Tim Massikola, dikomandoi dr Udin Shaputra Malik, bersama Lurah Maccini Gusung, Muhammad Aris, mulai mengembalikan anak putus sekolah untuk kembali ke sekolahnya.

Tim bergerak sejak Kamis pagi, (25/8/ 2022), di kelurahan yang masuk Kecamatan Makassar itu.

Massikola merupakan akronim dari Makassar Siap Sekolah, yang dimotori para relawan berusia muda. Massikola hadir untuk membantu anak-anak yang tidak lagi bersekolah agar mendapatkan akses dan haknya atas pendidikan.

Baca Juga : Tebar Keberkahan dan Keceriaan di Bulan Ramadan, Massikola Bagi-bagi Takjil ke Warga

Tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana amanat konstitusi UUD 1945. Founder Massikola adalah dr Udin Shaputra Malik.

Kegiatan yang dilakukan Tim Massikola merupakan bagian dari pendataan yang masih terus di-update. Laporan tentang keberadaan anak yang tidak bersekolah itu bisa dari berbagai sumber, termasuk dari laporan sesama Anak Putus Sekolah/Anak Tidak Sekolah (APS/ATS).

Ketua Massikola, dr. Udin, dan Lurah Maccini Gusung, Muhammad Aris, juga mendapat dukungan dari RT 13, Babinsa dan Binmas.

Baca Juga : Tamsil Linrung Berbagi Pengalaman Membangun Jaringan International di Kampus UMI

Begitu mendapat informasi tentang keberadaan APS/ATS, mereka bersama-sama langsung menjemput anak dimaksud, yakni Novi Lestari.

Novi dijemput di rumahnya untuk dibawa kembali ke sekolahnya di UPT SPF SD Inpres Bawakaraeng, yang telah ditinggalkan karena alasan ekonomi dan masalah keluarga.

Di rumah Novi, dr. Udin dan tim beserta Lurah bertemu kakeknya yang sekarang mengasuh Novi dan kakaknya, yang duduk di bangku SMA.

Baca Juga : Rudianto Lallo Sosialisasi Perda Tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Kedua anak ini terkendala masalah ekonomi untuk bersekolah. Selama di rumah itu, kakeknya menjelaskan situasi yang terjadi pada Novi dan kakaknya.

Setelah itu, tim langsung mengantar Novi ke UPT SPF SD Inpres Bawakaraeng. Tim disambut oleh Kepala Sekolah Muh. Yahya, yang juga ditemani oleh Kepala UPT SPF SD Negeri Bawakaraeng I, Alfian Syahruddin. Para kepala sekolah ini, kerap membantu sumbang ide dalam program Massikola.

”Kami mengantarkan anak ini kembali bersekolah sebagai niatan awal untuk membantu masa depan kita akan terjaga oleh anak-anak ini. Ke depan proses belajar dan pengembangan keterampilannya akan kami dampingi melalui kontainer Makassar Recover," jelas dr. Udin, yang juga merupakan Ketua Forum Kolaborasi Kemanusiaan.

Baca Juga : Anggota Komisi B DPRD Makassar Dorong Pemerataan Kualitas Pendidikan

Sementara Lurah Maccini Gusung, Muhammad Aris, menambahkan bahwa pihak kelurahan dan para RT di Maccini Gusung akan terus memantau dan membantu pelaksanaan program Massikola tersebut.

Karena ini demi menjalankan program Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, untuk bidang pendidikan, terutama 18 Revolusi Pendidikan. Pada poin 1 ditegaskan semua anak bisa sekolah.

Semua pihak mendukung agar anak tersebut bisa kembali bersekolah. Novi pun semakin semangat untuk mengikuti proses yang tertinggal.

Baca Juga : Edufast Indonesia Gelar Syukuran, Anak Panti Girang Saksikan Makassar Dari Lantai 20

Novi merasa bahwa dia bisa menggapai cita-citanya untuk menjadi dokter. Seluruh yang berada di ruangan mendoakan harapannya itu.

Pihak sekolah akan mengambil langkah internal untuk melanjutkan pendidikan Novi yang tertinggal.

Setelah pertemuan, tim pun pamit, yang diakhiri dengan berfoto bersama di depan bangunan sekolah. Tim Massikola sempat melihat situasi SD Negeri Bawakaraeng I. Saat itu sedang ada kegiatan penjaringan siswa oleh pihak Puskesmas setempat.

Baca Juga : Edufast Indonesia Gelar Syukuran, Anak Panti Girang Saksikan Makassar Dari Lantai 20

Selain Novi, tim juga mengantar Dhani dan Habib ke SDI KIP Maccini. Dhani adalah siswa yang terdaftar 2 tahun lalu di sekolah itu.

Namun tidak pernah masuk selama masa pandemi dan dikategorikan Anak Putus Sekolah (APS). Diperkirakan, dia sekarang berada di kelas 3 SD.

Sedangkan Habib adalah Anak Tidak Sekolah (ATS) yang sejak awal ingin mendaftar sekolah. Namun tidak bisa melanjutkan sekolah karena terkendala masalah biaya masuk awal untuk membeli kebutuhan sekolah. Informasi ini diambil dari pernyataan neneknya.

Baca Juga : Edufast Indonesia Gelar Syukuran, Anak Panti Girang Saksikan Makassar Dari Lantai 20

Habib dijanjikan masuk ke sekolah, dengan syarat membawa data-data pribadinya. Data pendaftaran sekolah ini untuk kebutuhan Dapodik karena dia ATS, supaya bisa langsung bersekolah.

Diharapkan, baik Novi, Habib dan Dhani bisa langsung bersekolah lagi, mulai Jumat besok, 26 Agustus 2022.

#Pendidikan #Massikola #Putus Sekolah