RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia, Mahfud MD, hadir sebagai keynote speaker dalam kegiatan Dialog Kebangsaan Wahdah Islamiyah bekerja sama Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar di Gedung Aisyah Kampus Putri STIBA Makassar, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/8/2022).
Kegiatan yang mengangkat tema Dengan Takwa dan Komitmen pada Konstitusi serta Hukum yang Berlaku Kota Wujudkan NKRI Jaya dan Harmoni ini mendapatkan apresiasi dari Mahfud.
"Saya menyambut gembira dan terharu dengan dialog kebangsaan ini yang memilih tema Dengan Takwa dan Komitmen pada Konstitusi Hukum Kita Wujudkan NKRI Jaya dan Harmoni. Dari tema ini ada kata takwa, konstitusi, dan harmoni adalah tiga variabel penting dan menjadi pertimbangan bagi saya untuk hadir," ujar Mahfud pada awal sambutannya.
Baca Juga : Pakar HTN: Pilpres Satu Putaran Sulit Terwujud
Mahfud juga bercerita tentang awal mengenal Wahdah Islamiyah. Dia mengatakan bahwa dahulu dirinya saya pernah hadir dalam Muktamar Wahdah Islamiyah secara daring karena masih masa pandemi Covid-19. Waktu dirinya mencari tahu tahun dahulu Wahdah Islamiyah seperti apa dari Badan Intelijen Negara (BIN).
"Kemudian identifikasi BIN mengatakan bahwa Wahdah Islamiyah adalah organisasi Islam yang berasas kebangsaan, menyatakan kesetiaannya kepada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Olehnya itu, BIN merekomendasikan kami untuk datang ke sana dengan tujuan mensolidkan komitmen tersebut," paparnya.
Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 ini menyebutkan bahwa ormas Islam adalah aset nasional yang patut untuk dijaga keberadaannya demi memperkuat NKRI.
Baca Juga : Strategi Ganjar-Mahfud Cegah "akal-akalan" di TPS
"Ormas Islam adalah aset nasional yang bisa memperkuat NKRI sebagaimana ormas-ormas yang lain. Indonesia sebenarnya sudah berakar di lubuk hati bangsa Indonesia dari seluruh suku di penjuru wilayah. Negeri indah Indonesia, menanti, dan merindukan karya-karyamu. Dan itu Wahdah Islamiyah," tuturnya.
Mahfud juga menjelaskan peran tokoh-tokoh Islam sangat besar dalam kemerdekaan NKRI dan ikut terlibat dalam perancangan konstitusi dan Pancasila.
"Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, kita mengenal dengan tokoh-tokoh Islam seperti Agus Salim, Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim yang ikut memperjuangkan berdirinya NKRI, bahkan terlibat langsung dalam penyusunan konstitusi dan dasar-dasar negara. Olehnya itu, mari kita jaga NKRI dengan sepenuh hati," ungkapnya.
Baca Juga : Pengamat: Keunggulan di Exit Poll Bisa Kerek Elektabilitas Ganjar-Mahfud
Mahmud juga menyinggung mengenai berbagai fenomena di masyarakat yang sering terjadi penyudutan terhadap pemerintah bahwa anti dengan ajaran Islam yang disebut dengan islamofobia. Menurutnya, negara tidak pernah bersikap islamofobia, begitupun dengan agama lainnya.
"Negara tidak pernah bersikap islamofobia, kristenfobia, buddhafobia, dan fobia-fobiayang lainnya. Negara ini melindungi setiap warga negara dalam berbagai kegiatan keagamaan. Semua agama di lindungi, tidak boleh satu agama mendiskreditkan agama yang lain," tegasnya. (rls)