Minggu, 14 Agustus 2022 15:04

Dunia Internasional Akui Tiga Tahun Indonesia Swasembada Beras

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penghargaan diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Ahad (14/8/2022).
Penghargaan diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Ahad (14/8/2022).

IRRI menilai Indonesia mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok domestik dalam hal ini beras lebih dari 90 persen.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Lembaga internasional pusat penelitian beras dunia, International Rice Research Institute (IRRI), memberikan penghargaan terhadap Indonesia yang selama tiga tahun terakhir mampu mencapai swasembada beras secara berturut-turut. Penghargaan ini diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Ahad (14/8/2022).

IRRI menilai Indonesia mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan pangan pokok domestik dalam hal ini beras lebih dari 90 persen. Diketahui, produksi beras nasional sejak 2019 konsisten berada di angka 31,3 juta ton sehingga berdasarkan hitungan Bada Pusat Statistik (BPS) jumlah stok akhir April 2022 tertinggi di angka 10,2 juta ton.

"Dan kalau ditanya barangnya ada di mana? ya ada di masyarakat, di petani, di restoran-restoran dan juga juga di Bulog. Plus beberapa di industri-industri pangan. Inilah yang menyebabkan kenapa Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah mencapai swasembada pangan," ujar Jokowi.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Jokowi mengatakan, di tengah ancaman krisis pangan di tingkat global, pemerintah Indonesia terus berkomitmen meningkatkan produksi nasional dan menjamin ketercukupan pangan di dalam negeri sekaligus memberikan kontribusi bagi kondisi pangan internasional.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pelaku dan bekerja di sawah, para petani Indonesia atas kerja kerasnya, tentu saja bupati, gubernur, dan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari universitas perguruan tinggi yang kita miliki. Ini adalah kerja yang terintegrasi dan kerja gotong royong," ucap Jokowi.

Dijelaskan Jokowi, salah satu infrastruktur yang selama ini dibangun Indonesia sejak 2015 adalah infrastruktur di bidang pertanian. Tercatat, ada bendungan yang sudah diresmikan mencapai 29 dan tahun ini akan selesai lagi 38 bendungan dengan target sampai 2024 lebih dari 61 bendungan.

Baca Juga : Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari

"Kita juga membangun embung dan 4.500 jaringan irigasi yang dibangun selama tujuh tahun terakhir, selain juga kita terus memanfaatkan varietas unggul padi, intensifikasi dan ekstensifikasi. Kita berharap, ke depan tidak hanya beras yang swasembada, tetapi kita jagung dan lainya," tuturnya.

Jokowi menambahkan program diversifikasi juga dapat dioptimalkan dengan baik untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional. Saat ini, Indonesia terus melakukan penanaman sorgum sebagai subtitusi yang bisa menggantikan gandum.

"Diversifikasi pangan hati-hati, kita tidak hanya tergantung pada beras tetapi harus kita mulai juga untuk jenis-jenis bahan pangan yang lainnya. Kita sudah mulai kemarin di Waingapu sorgum, kemudian di beberapa provinsi jagung juga besar besaran yang dulu harus impor 3,5 juta ton hari ini kita hanya impor kira-kira 800 ribu ton. Ini sebuah lompatan yang sangat besar sekali dan kita harapkan dengan terus-menerus kita konsentrasi ke sana," jelasnya.

#Kementerian Pertanian #Joko Widodo #IRRI