Selasa, 26 Juli 2022 08:15
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Program Lorong Wisata (Longwis) yang digagas Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), tidak sekadar untuk menghadirkan destinasi wisata baru, tetapi memiliki cakupan yang lebih luas.

 

Melalui program Lorong Wisata, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berjanji akan menuntaskan persoalan anak putus sekolah. Khususnya yang tinggal di lorong.

Hal itu sejalan dengan program strategis Revolusi Pendidikan Semua Harus Sekolah yang merupakan penjabaran dari misi revolusi sumber daya manusia (SDM) dan percepatan reformasi birokrasi menuju SDM kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari indikasi korupsi.

Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar

"Jadi Lorong Wisata adalah pintu seluruh program strategis pemerintah kota. Seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) saya minta untuk mengisi semua form-nya dalam minggu ini. Insyaallah ini akan membawa harum nama Kota Makassar," beber Danny, Senin (25/7/2022).

 

Danny mengaku bangga sebab Lorong Wisata mampu menarik perhatian dunia. Hal itu dilihat dari respons pemerintah Amerika Serikat saat dia memaparkan program tersebut.

"Telah diakui di Forum National Science Foundation (NSF) kemarin bahwa pengambilan data yang kita lakukan sudah memenuhi standar internasional," tuturnya.

Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Makassar, Muhammad Rheza, mengatakan Lorong Wisata memiliki banyak potensi untuk mendukung program strategis Pemkot Makassar.

Menurut Rheza, hampir semua potensi di Lorong Wisata masuk dalam 24 program strategis Pemkot Makassar. Salah satunya terkait masalah pendidikan.

"Delapan program strategis yang pertama masalah pendidikan. Di sini, Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Dinas Sosial (Dinsos) mendata anak-anak yang putus sekolah," kata Rheza.

Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin

Kemudian, ada juga program Seribu Beasiswa Anak Lorong. Artinya, Disdik mendata dan mencari anak lorong yang berprestasi baik secara akademik maupun non-akademik.

"Di situ Disdik melihat siapa anak yang berhak untuk diberikan beasiswa," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Disdik Makassar Muhyiddin mengatakan sudah mulai turun mendata anak-anak yang putus sekolah. Khususnya mereka yang tinggal di lorong-lorong.

Baca Juga : Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Makassar Hadiri ASITA Business and Travel Fair

"Pendataan anak di lorong-lorong itu kita fokuskan yang tidak sekolah. Nanti kita sinkronkan datanya dengan Dinsos. Kita turun langsung di semua lorong," ujarnya.

Tidak sekadar mendata, Disdik juga memiliki program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang akan menampung anak-anak putus sekolah.

"Setiap lorong nanti akan kami buat ruang belajar (semacam PKBM) khusus anak tidak sekolah. Nanti tetap ada ijazahnya, kita ikutkan paket A untuk SD," jelasnya.

Baca Juga : Pejabat Pemerintah Kota Makassar Lakukan Kunjungan ke Kota Maniwa, Jepang, untuk Penerapan Low Carbon City

Jika ada anak yang masih usia sekolah, tetapi tidak melanjutkan pendidikan maka akan ditarik masuk ke sekolah formal. Intinya, kata dia, semua anak harus sekolah.

Sementara, program Seribu Beasiswa Anak Lorong, pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak swasta. Termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Program kolaborasi ini dikarenakan Disdik Makassar hanya menyiapkan beasiswa untuk 200 anak, yakni masing-masing seratus anak untuk SD dan SMP.

"Anggaran kami kan seratus SD dan seratus SMP, jadi program ini nanti kami berkolaborasi dengan swasta. Data ini akan dikoordinasikan dengan Baznas bahwa sekian anak yang butuh beasiswa," tuturnya.

BERITA TERKAIT