Senin, 25 Juli 2022 20:46

Mentan SYL Ajak Petani Perbanyak Penggunaan Pupuk Organik

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo dan Presiden Joko Widodo
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo dan Presiden Joko Widodo

"Pupuk ini memang bukan langka tapi kurang. Oleh karena itu, kita harus bekerja lebih dan semakin berinovasi. Jadi kita harus cepat dan cermat terhadap berbagai masalah"

RAKYATKU.COM, BOGOR - Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para petani di seluruh Indonesia untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik. Menurutnya, pupuk organik sangat dibutuhkan, selain karena pupuk subsidi yang ada saat ini jumlahnya sangat terbatas.

"Belum lagi bahan baku pupuk seperti gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat karena perang keduanya. Jadi yang tidak dapat pupuk subsidi segeralah menghadirkan pupuk organik. Minimal setiap Kabupaten harus jadi percontohan dan tidak mengandalkan bantuan pemerintah pusat," ujar SYL pada Senin, 25 Juli 2022.

Dalam sebuah contoh, SYL mengatakan banyak petani di Kabupaten Wonosobo dan Temanggung sudah meracik dan menggunakan campuran bahan baku lokal sebagai pupuk organik. Ternyata, kata dia, cara itu sangat bagus dan mampu menghasilkan hasil panen optimal.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Itu sudah dicoba di Wonosobo dan Temanggung, hasilnya 315 hektar menghasilkan 82 miliar," kata mantan Gubernur Sulsel dua periode tersebut.

SYL menjelaskan, pertanian adalah salah satu sektor yang sangat menguntungkan bagi semua orang. Apalagi berbagai data mengatakan bahwa sektor ini merupakan sektor yang paling kuat dan tumbuh tinggi ditengah goncangan turbulensi pandemi.

"Siapa yang memperkuat Indonesia sampai tidak turbulensi seperti negara lain, itu karena bantalan ekonomi ada di pertanian. Dan pupuk adalah elemen utamanya dalam setiap menentukan produktivitas pertanian," katanya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Sebagai gambaran, kebutuhan pupuk nasional mencapai 24 juta ton. Sementara yang tersedia saat ini hanya 9 juta ton. Dari sekian banyaknya pupuk, bahan utamanya merupakan unsur fosfat yang sebagian besar dari Rusia Ukraina.

"Pupuk ini memang bukan langka tapi kurang. Oleh karena itu, kita harus bekerja lebih dan semakin berinovasi. Jadi kita harus cepat dan cermat terhadap berbagai masalah," katanya.

#kementan #Syahrul Yasin Limpo #pertanian Indonesia #petani millenial #pupuk organik