Kamis, 14 Juli 2022 20:02

Awas Salah Kaprah Pemicu Kebakaran!

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Peristiwa kebakaran di Kelurahan Sepe’e, Kecamatan Barru, Selasa (12/7/2022)
Peristiwa kebakaran di Kelurahan Sepe’e, Kecamatan Barru, Selasa (12/7/2022)

“Warga biasa keliru mengira bahwa elpiji itu meledak. Padahal tidak. Sesungguhnya elpiji itu cuma menyemburkan gas akibat ada kebocoran,"

RAKYATKU.COM, BARRU - Kepulan asap membumbung tinggi. Langit di Kampung Bujung Tellue, Kelurahan Sepe'e, Kecamatan Barru, tiba-tiba berubah kelabu, Selasa (12/7/2022) malam.

Gemuruh teriakan minta tolong bersahut-sahutan di tengah kobaran api yang kian membesar. Sebuah rumah panggung milik warga dikepung si jago merah. Situasi mencekam. Cahaya api makin terang. Tetangga berlarian mengurumuni lokasi kebakaran dengan wajah panik berusaha menolong.

Kring...kring...kring...telepon genggam Bhabinkamtibmas Aipda Awal Ruslan berdering. Ba'dha Isya. Sebuah panggilan telepon masuk dari warga yang mengabarkan telah terjadi peristiwa kebakaran di wilayah binaannya. Segera personel Polsek Barru itu meluncur ke tempat kejadian perkara. Akses menuju kampung Bujung Tellue, kelurahan Sepe'e dari pusat kota Barru dibutuhkan waktu tempuh kurang lebih 10 menit dengan kendaraan. Atau berjarak sekitar 4 kilometer.

Baca Juga : Lupa Matikan Kompor Saat Masak Telur, Dua Rumah di Wajo Ludes Terbakar

Sesampainya di lokasi kejadian, Aipda Awal langsung mengevakuasi dan menenangkan warga korban kebakaran.

Delapan unit armada Pemadam Kebakaran juga sudah tiba dilokasi melakukan penyemprotan. Namun kobaran api terus membesar hingga menyelimuti rumah berbahan kayu ini.

Lokasi rumah panggung yang terbakar tersebut berada di tengah pemukiman padat penduduk. Semua pihak yang berada di lokasi kejadian berjibaku memadamkan api.

Baca Juga : Kerugian Ditaksir Miliaran, Kebakaran 6 Rumah Ratah Tanah di Jeneponto

Jarum jam menunjukkan pukul 20.21 Wita, api berhasil dijinakkan kata Aipda Awal Ruslan. Warga yang turut andil memadamkan api dengan alat seadanya pun lega. Api tak menjalar ke rumah warga lainnya.

Suasana mencekam berangsur kondusif. Meski demikian rumah panggung berukuran 7x12 meter itu ludes rata dengan tanah beserta isinya. Polisi kemudian memasang garis kuning di tempat kejadian perkara agar warga yang tidak berkepentingan tidak lagi mendekat.

Berdasarkan cerita Aipda Awal Ruslan ke media, sumber api diduga berasal dari arus pendek listrik. Ketika itu, istri pemilik rumah La Hame sedang di dapur. Lokasi dapur kebetulan satu dinding dengan kamar tempat api pertama kali muncul. La Hame tiba-tiba merasa punggungnya berubah panas. Disaat itu pemilik rumah menoleh kedinding kamar, kemudian melihat api semakin besar. Sang Suami Bahar kemudian berlari menyelematkan istrinya. Seiring api dengan cepat membesar melahap seisi rumah.

Baca Juga : Kebakaran Sekitar 3 Hektar, Pemadaman Hutan Pinus Malino Masih Diupayakan

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun barang berharga ikut terbakar, seperti uang Rp15 juta. Emas 20 Gram, 1 unit motor Yamaha Mio, 1 buah mesin jahit, 20 karung gabah dan surat-surat penting lainnya. Diperkirakan kerugian akibat kebakaran satu unit rumah panggung beserta isinya mencapai Rp300 juta," ucap Aipda Awal Ruslan ketika berbincang dengan jurnalis media online Rakyatku.com, Rabu (12/7/2022).

Sejak ditugaskan di wilayah binaannya yakni di Kelurahan Sepe’e dan Desa Galung, Kecamatan Barru, Aipda Awal Ruslan sering meyosialisasikan ke warga agar mewaspadai pemicu terjadinya kebakaran. Kata pria ramah ini, penyebab umum percikan api biasanya bersumber dari tabung gas elpiji dan arus pendek listrik.

“Warga biasa keliru mengira bahwa elpiji itu meledak. Padahal tidak. Sesungguhnya elpiji itu cuma menyemburkan gas akibat ada kebocoran. Kemudian gas yang telah berbaur di ruang udara bertemu dengan percikan api sehingga terjadilah ledakan api. Jadi bukan tabungnya yang meledak. Informasi ini yang perlu diluruskan. Seharusnya warga begitu mencium bau gas keluar, jangan memantik api karena bisa menimbulkan ledakan. Saran saya lainnya adalah kalau menata dapur, sebaiknya kompor diposisikan dekat dengan pentilasi agar sirkulasi udara bisa stabil,” tuturnya berbagi informasi.

Baca Juga : Kebakaran Terjadi di Perumahan Padat Penduduk Kota Parepare

Kalau urusan arus pendek listrik, lanjut Aipda Awal, bahwa sering ia temukan warga di desa menggunakan satu stop kontak dengan beberapa colokan perangkat elektronik melekat seperti kulkas, Rice Cooker, dispenser. Warga kerap menganggap sepele hal ini, tapi dampaknya begitu besar. Setidaknya hal ini yang sering diingatkan oleh Aipda Awal.

“Sesuai yang kami pahami bahwa untuk prosedur keselamatan harusnya colokan kulkas harus dipisah dan berdiri sendiri. Tidak boleh digabung satu stop kontak dengan alat elektronik lain seperti Rice Cooker dan disepenser. Karena tegangan kulkas lebih tinggi sehingga akan menimbulkan energi panas pada stop kontak ketika tempat colokannya digabung dengan dua barang tadi. Komponen dari stop bisa meleleh dan menimbulkan percikan api. Biasanya kalau tidak sigap diatasi timbul lah kebakaran,” ungkap Aipda Awal.

Selain itu warga diharapkan mengecek secara berkala stop kontak, colokan, dan kabel-kabel yang dirumah. Jika warnanya telah menghitam sudah waktunya untuk diganti dengan yang baru.

Baca Juga : Rumah Ludes Terbakar di Wajo, Diduga Akibat Rokok ODGJ Dibuang Sembarangan

Aipda Awal berharap melalui media pesannya dapat tersampaikan lebih luas lagi agar warga bisa semakin bijak mengetahui penyebab kebakaran agar mereka bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi Aipda Awal kolaborasi dengan media dapat membantu penyebarluasan informasi agar lebih dekat dengan masyarat.

Coffe Morning Tingkatkan Sinergi

Kapolres Barru, AKBP Yudha Wirajati menekankan jajarannya untuk terus meningkatkan sinergi antara polisi dan media. Dalam kesempatan acara ngopi pagi bareng bersama awak media, Yudha berterima kasih atas peran dedikasi jurnalis di Barru dalam menjaga keamanan dan ketertiban melalui pemberitaan dan edukasi yang baik ke masyarakat.

Baca Juga : Rumah Ludes Terbakar di Wajo, Diduga Akibat Rokok ODGJ Dibuang Sembarangan

Di era digital seperti saat ini, lanjut Yudha, komunikasi publik sangat penting demi mendukung kelancaran dalam malaksanakan tugas untuk mewujudkan Polri yang presisi. Di era komunikasi digital ini polisi dituntut untuk menyelaraskan situasi dengan perkembangan zaman, untuk itu pihaknya berharap selalu menyajikan suatu informasi yang bisa memberikan dampak positif. Sebab tugas polisi tidak hanya melindungi, mengayomi, tapi sebagai penegak hukum dan memberika rasa aman ke masyarakat.

Sebagai wujud sinergi, Kapolres Barru AKBP Yudha Wirajati pada perayaan HUT Bhayangkara ke-76, Selasa (5/7/2022) di Mapolres Barru memberikan penghargaan kepada seluruh awak media di Barru yang selama ini telah mendukung tugas-tugas polisi dalam memberikan informasi yang benar ke masyarakat.

Penulis : Achmad Afandy
#kebakaran