Kamis, 14 Juli 2022 09:34

Cek Arah Kiblat, 15 dan 16 Juli Matahari Melintas Tepat di Atas Ka'bah

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ilustrasi (AP Photo)
ilustrasi (AP Photo)

Adib menambahkan, peristiwa yang akan terjadi pada 15 dan 16 Juli itu diperkirakan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.

RAKYATKU.COM – Matahari akan kembali melintas tepat diatas Ka'bah pada 15 dan 16 Dzulhijjah atau 15 dan 16 Juli 2022.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib menjelaskan, peristiwa ini dikenal dengan istilah Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat.

Adib menambahkan, peristiwa yang akan terjadi pada 15 dan 16 Juli itu diperkirakan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.

Baca Juga : Matahari Melintas di Atas Kakbah 15 dan 16 Juli, Kemenag Imbau Cek Arah Kiblat

Matahari melintas tepat di atas kabah. Sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus dimana saja akan mengarah lurus ke ka'bah,” kata dia dikutip dari laman resmi MUI, Kamis (14/7/2022).

Mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Barat ini menambahkan, berdasarkan tinjauan asrronomi atau ilmu falak, terdapat beberapa tekhnik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat.

Beberapa teknik tersebut di antaranya menggunakan kompas theodolite dan fenomena posisi matahari tepat diatas kabah.

Baca Juga : Pintu Ka'bah dan Hajar Aswad Dilakukan Pemeliharaan, Bagian Dalam Dicuci Zamzam dan Air Mawar

“Bagi unat Islam yang bertempat tinggal di Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT) tidak mendapatkan peristia Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat,” tuturnya.

Adib menjelaskan, pada wilayah WIT, tidak mendapatkan peristiwa tersebut dikarenakan matahari sudah terbenam. Sehingga, lanjutnya, tidak dapat menghasilkan bayang-bayang benda.

Pada peristiwa ini, Adib mengatakan, Kemenag mengimbau umat Islam yang mempunyai pedoman arah kiblat untuk dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.

Baca Juga : Sore Ini Matahari Tepat di Atas Ka'bah, Saatnya Tepatkan Arah Kiblat

Adib mengimbau umat Islam agar memperhatikan pedoman arah kiblat. Salah satunya dengan memastikan benda yang menjadi patokan harus berdiri tegak dan lurus atau menggunakan Lot/Bandul.

“Permukaan dasar harus datar dan rata, serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI dan Telkom,” pungkasnya.

#Arah kiblat #ka'bah #matahari