RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar menyebut perlunya ada pemasukan daerah dari angkutan online. Hal ini disebut sebagai bentuk kesetaraan antara sesama penyedia jasa angkutan di Kota Makassar.
Gagasan ini seperti disampaikan oleh anggota Komisi B bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kota Makassar, Azwar. Ia mengatakan, angkot (pete-pete) saja ada pemasukan ke daerah.
“Pete-pete saja ada setoran melalui izin trayek. Padahal mereka penumpangnya tidak seberapa. Jika dibandingkan dengan transportasi online (mobil) jauh beda. Lalu kenapa tidak ada setoran ke daerah,” kata Azwar.
Baca Juga : Anwar Faruq Pimpin Rapat Paripurna Tentang Pemandangan Umum Fraksi DPRD Makassar
Azwar mendorong adanya aplikator transportasi online juga disamakan dengan angkutan kota konvensional. Dikatakan, angkutan online mengangkut penumpang setiap hari layaknya angkutan kota pada umumnya dengan menggunakan jalan yang dibangun negara atau daerah.
Namun di sisi lain kontribusi balik ke negara dari keuntungan bisnis yang terjadi tidak ada.
“Kota Makassar tidak menerima apa-apa dari situ padahal kita tahu investasi ini berapa triliun dan berapa besar perputaran bisnis berjalan. Ini harus jadi perhatian,” tambah Legislator dari partai PKS ini.