RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo, mengapresiasi mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Jurusan Ilmu Hukum yang melaksanakan internal parliamentary school (Interpol) dengan DPRD Makassar.
Hal ini disampaikan Rudianto di Baruga Karaeng Matoaya, rumah jabatan Ketua DPRD Makassar, Jalan Hertasning, Sabtu (25/6/2022).
Politisi Partai NasDem itu mengatakan ruang-ruang terbaik belajar ada di organisasi kemahasiswaan, senat, dan himpunan. Mahasiswa jurusan ilmu hukum dianggap sebagai harapan rakyat di masa yang datang.
Baca Juga : Rudianto Lallo Hadiri Penyampaian LHP LKPP dan IHPS 2023
"Adek-adek ini penerus kami. Saya senang sekali jika mahasiswa aktif melaksanakan giat-giat praktik lapangan seperti yang dilakukan mahasiswa Jurusan Hukum UIN Alauddin ini. Sebab, apa yang dilakukan saat ini bagian dari tugas kami di legislatif. Kelak adek jika menggantikan peran kami sudah dapat menyesuaikan dengan dinamika yang ada di legislatif," tutur Rudianto.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) itu menjelaskan peran mahasiswa sangat sentral dalam mengawal kebijakan penguasa. Suara mahasiswa disebut sebagai suara konstitusi. Mahasiswa bisa menjatuhkan kekuasaan sebelum masa jabatan berakhir.
"Kekuasaannya diruntuhkan oleh mahasiswa. Mahasiswa adalah garda yang kuat dalam membela kepentingan rakyat, jadi jangan berkecil hati dengan status sebagai mahasiswa," ujar Rudianto.
Baca Juga : Ketua DPRD Makassar Sosialisasi Pentingnya Pencegahan dan Penanggulan Bahaya Kebakaran
Politisi yang dikenal sebagai Anak Rakyat itu menceritakan dirinya saat menjadi mahasiswa. Saat itu dia banyak berhadapan sekaligus berdiskusi langsung dengan petinggi bangsa ini. Mulai dari Menteri Hukum dan HAM, Andi Mattalatta (2007-2009), Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, dan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yodoyono.
"Semua tokoh bangsa itu kami sudah berdialog di Kantor Wapres, di Istana Presiden. Kami sharing gagasan dan itu saat saya sebagai mahasiswa. Olehnya, saya ingatkan manfaatkan status mahasiswa itu dalam membuka jaringan, berdialog dengan pengambil kebijakan," jelas RL sapaan akrabnya.
Dia juga mendorong mahasiswa agar tidak takut bermimpi setinggi-tingginya. Sebab, banyak petinggi bangsa ini bukan terlahir dari keluarga pejabat, bangsawan, ataupun orang berada.
Baca Juga : Harapan Kabag Humas dan Protokol DPRD Makassar Saat Terima Kunjungan Mahasiswa KKLP
"Siapa yang bersungguh-sungguh dan ikhlas ingin membantu orang banyak, maka insyaallah dikabulkan, itu cita-cita saya dan alhamdulillah di usia 33 tahun saya jadi anggota DPRD dan di usia 37 dilantik jadi Ketua DPRD. Saya bukan anak bangsawan, saya bukan anak berada, orang tua saya hanya guru mengaji dan ditinggal bapak di saat duduk bangku SMA," jelas Rudianto memotivasi mahasiswa.
Pada kesempatan ini, Rudianto juga memperkenalkan nama Karaeng Matoaya yang diabadikan namanya dalam baruga rumah jabatan Ketua DPRD Makassar. Karaeng Matoaya atau I Mallingkaang Daeng Manyonri adalah Raja Tallo yang melantik Sultan Alauddin sebagai Raja Gowa.
"Dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama kerajaan dan hingga saat ini berkat perjuangannya kita dapat menikmati nikmat tertinggi, yaitu nikmat Islam," ujar RL mengakhiri sambutannya.
Baca Juga : DPRD Makassar Gelar Rapat Paripurna Tanggapan Wali Kota atas Pelaksanaan APBD 2023
Ketua Jurusan Ilmu Hukum UINAM, Rahman Syamsuddin, turut mengapresiasi kepemimpinan Rudianto yang membuka ruang diskusi dengan mahasiswa. Dia juga menyebutkan pada masa Rudianto sebagai mahasiswa banyak aktif di berbagai organisasi dan terakhir menjabat sebagai ketua Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI).
"Kesempatan ini sangat berharga, saatnya ambil ilmunya Ketua DPRD. Dia salah satu yang organisasinya paripurna sejak mahasiswa. Banyak pengalaman, perjalanan hidupnya yang layak dijadikan sebagai pembelajaran," kata Rahman yang juga alumni Fakultas Hukum Unhas itu. (*)