RAKYATKU.COM, BARRU - Dinas Pertanian Kabupaten Barru menjamin jumlah stok sapi kurban aman jelang hari raya Iduladha 1443 Hijriah. Selain itu, sapi yang diternak di Barru bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertanian Barru, Ahmad, mengatakan jumlah populasi sapi saat ini mencapai 69.000 ekor di tingkat petani. Di Barru, jenis sapi bali paling banyak diternakkan.
Meski demikian, pada tahun ini terjadi peningkatan harga jual sapi berkisar Rp1-2 juta. Jika pada 2021 lalu harga jual sapi dengan berat 70 kilogram dihargai Rp12 juta, pada tahun ini naik menjadi Rp13 juta lebih.
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
Sama halnya dengan sapi ukuran 100 kilogram, harga lama Rp14 juta dan harga baru Rp15 juta ke atas.
"Kenaikan harga ini dipicu adanya pembatasan-pembatasan yang dilakukan untuk mencegah penjualan sapi masuk ke Barru agar terhindar dari penyakit mulut dan kuku," kata Ahmad, Jumat (10/6/2022).
Selama ini, Dinas Pertanian telah mencatat arus perdagangan sapi di Barru. Menurut Ahmad, jumlah pembelian sapi dari luar daerah minim. Barru lebih banyak menjual sapi ke luar daerah.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
"Lebih banyak yang dijual keluar daerah dibanding sapi yang masuk ke Barru," ungkapnya. (*)