RAKYATKU.COM - PT Vale Indonesia Tbk. menjadi salah satu peserta pada Indonesian Climate Change Expo & Forum (ICCEF) 2022. Acara ini merupakan agenda tahunan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KHLK).
ICCEF 2022 ini diadakan pula dalam rangka peringatan 50 tahun Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang tahun ini mengambil tema Satu Bumi untuk Masa Depan. Pada pembukaan, Senin (6/6/2022), Staf Ahli Menteri LHK, Winarni Monoarfa, menyatakan pemerintah terus memperkuat visi untuk menekan emisi karbon, khususnya dengan menetapkan penyerapan bersih karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain pada 2030.
“Pemerintah Indonesia terus bergerak nyata memperkuat kebijakan pengendalian perubahan iklim dalam negeri,” ucap Winarni. “Meski tantangannya cukup berat, tapi kita akan terus bekerja meletakkan fondasi pembangunan lingkungan hidup berdasarkan prinsip sustainability yang telah menjadi tuntutan masyarakat dalam pembangunan sosial ekonomi," lanjutnya.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya menekan emisi karbon, PT Vale hadir membuka booth di pameran dalam rangkaian ICCEF di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian LHK, mulai Senin (6/6/2022) hingga Rabu (6/8/2022).
Director Environment & Permit Management PT Vale, M. Adli Azhar Lubis, menyatakan keikutsertaan di pameran ini adalah wujud komitmen perusahaan demi mendukung target Indonesia dalam menurunkan emisi karbon.
"Upaya menurunkan emisi karbon sangat relevan dengan target Vale secara global sekaligus target pemerintah Indonesia. PT Vale komitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 33 persen pada 2030 dan mencapai zero net carbon emission pada 2050," ucap Adli.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
PT Vale telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sejak 1979 dan terus melakukan beberapa upaya konkret untuk meraih target tersebut. Upaya ini tercantum dalam peta jalan dan program yang sifatnya achievable.
“Contohnya, penggantian diesel boiler menjadi electric boiler. Kami juga segera melakukan uji coba penggunaan biomassa sebagai reductant di pabrik nikel. Jika ini berhasil, upaya ini akan menurunkan emisi karbon hingga 10 persen di 2030,” tuturnya.
Adli juga mengungkapkan PT Vale sedang melakukan studi kelayakan untuk mengganti sumber energi untuk operasional area pabrik menuju bahan bakar gas alam. Transisi ke gas alam akan berkontribusi 20 persen dalam menurunkan emisi karbon.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
Selain itu, perseroan juga telah melakukan uji coba perdana kendaraan listrik pada 14 Januari 2022 lalu di area operasional Mobile Equipment Maintenance (MEM) Gunung Batu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Di booth Vale di ICCEF, pengunjung dapat menemukan beras organik yang diberi label Matano Rice yang juga berkontribusi terhadap penurunan emisi GRK. Beras putih dan beras merah dari Matano Rice adalah hasil panen dari petani-petani binaan PT Vale di Sulawesi Selatan, Tengah, dan Tenggara. Kehadiran Matano Rice cukup menarik perhatian para pengunjung booth yang terdiri dari mahasiswa, pemerhati lingkungan, dan pegawai di lingkup KLHK. (*)