RAKYATKU.COM, MOROWALI - Pagi itu, Sabtu (28/5/2022), Rudin bersama kelompok tani di Desa Ululere, Kecamatan Bungku, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Tengah), melakukan panen perdana.
Bagi Rudin, panen ini sangat berarti karena ini adalah program pertanian organik yang untuk pertama kalinya diterapkan di areal persawahannya.
Pada areal persawahan milik Rudin seluas 10 are menerapkan program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) melalui metode System of Rice Intensification (SRI) Organik.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
Program ini menjadi program unggulan PT Vale Indonesia Tbk dalam mendorong semangat keberlanjutan disetiap area pemberdayaan. Program SRI Organik sudah ada sejak 2015 dan itu diterapkan di Sorowako. Sementara untuk area pemberdayaan PT Vale di Blok Bahodopi diterapkan sejak 13 Februari 2022 melalui kegiatan tanam perdana.
Alhasil, pada 28 Mei 2022 ini PT Vale melakukan panen raya perdana di Desa Uluere bersama petani. Hadir pada kegiatan panen perdana tersebut Senior Manager External Relation Blok Bahodopi, Asriani Amiruddin.
Rudin mengaku sangat bersyukur bisa menerapkan program pertanian ramah lingkungan di areal persawahannya, karena sebelumnya sangat khawatir akan mengalami gagal panen dengan pola tersebut.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
“Terima kasih PT Vale, saya sangat senang bisa menerapkan SRI dilahan pertanian SAYA. Alhamdulillah dengan luas lahan saya 10 are menghasilkan 500 kilogram gabah, meski di awal saya khawatir hasil panen gagal tapi ternyata sangat luar biasa. Bahkan, sempat khawatir saat awal pertumbuhan,” ujarnya.
Dia menuturkan, bantuan yang diberikan PT Vale ke petani sangat berarti, karena melalui kegiatan tersebut para petani diberikan pelatihan bagaimana menjaga agar tanaman padi bisa berproduksi baik. Apalagi, pendamping program selalu ada dan membantu petani melewati setiap proses sampai panen.
“Semoga kedepan akan semakin banyak yang akan melakukan program PSRLB dan diharapkan petani akan lebih paham dan dengan dilakukan berkali-kali diharapkan petani akan mandiri dan menjadi ahli dalam melakukan PSRLB,” harapnya.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
Rudin mengaku dibandingkan konvensional, program PSRLB jauh lebih banyak keuntungannya dan hemat biaya. Apalagi semua memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan, dan hasil panen organik daripada konvensional.
“Hasil panen organik dengan hasil bagus lebih hemat biaya dibandingkan konvensional, dan dari sisi kualitasnya dipastikan jauh lebih,” paparnya.
Rudin berharap, PT Vale terus konsisten mengembangkan program ini di daerahnya, karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat.
Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan
Di Blok Bahodopi, petani yang ikut dalam program SRI organik sudah lumayan banyak dengan total lahan seluas 119 are atau 1,19 hektare (Ha). Varietas yang ditanam juga beragam ada yang menggunakan mentik susu dan sintanur.
Senior Manager External Relation Blok Bahodopi, Asriani Amiruddin menuturkan, program pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan merupakan salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), khususnya masyarakat tani yang berada didaerah pemberdayaan PT Vale Indonesia Tbk di Mirowali.
Program ini tentu mengedepankan skala prioritas tiga kawasan yang sangat dekat dari area operasional. Tiga Kawasan tersebut, kawasan wilayah kerja, kawasan wilayah peran dan kawasan wilayah sosial dengan mengedepankan belajar dari pengalaman, melalui proses belajar secara alamiah mengalami, mengungkapkan, menganalisa, menyimpulkan dan menerapkan.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
“Kami berharap program ini bisa memberikan nilai tambah bagi petani, apalagi SRI Organik ini banyak memberikan manfaat tidak saja terhadap lingkungan, tapi juga bisa meningkatkan ekonomi petani,” tuturnya.
Sebelumnya, PT Vale memberikan pendampingan dan pelatihan PSRLB selama 3 bulan yang melibatkan para kelompok tani di empat desa binaan, yaitu Desa Bahomatefe, Desa Bahomoahi, Desa Ululere, dan Desa Kolono. Tanam padi perdana ini merupakan wujud implementasi dari pendampingan dan pelatihan itu sendiri. Selain itu, kelompok tani yang juga disebut sebagai warga belajar diberikan pelatihan terkait tanaman herbal, penanaman padi dipekarangan, penanaman sayuran organik, dan penanaman padi di sawah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali mengapresiasi program yang dilaksanakan PT Vale, karena sejalan dengan apa yang sedang digalakkan pemerintah saat ini. Apalagi, program organik memberikan banyak manfaat utamanya pada lingkungan dan kesehatan.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Morowali, Andi Irman, mengatakan sejak tiga tahun yang lalu, program pertanian organik sudah dikembangkan, di antaranya telah diterapkan di Desa Kolono.
Desa Kolono menjadi salah satu desa yang menerapkan program SRI Organik dan memiliki sertifikasi organik. Kelompok tani diharapkan untuk senantiasa menjaga ekosistem lahan tersebut agar tetap organik.
"Apa yang dilakukan PT Vale mendukung dan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Ini adalah sesuatu yang harus kita apresiasi dan komitmen petani peserta ajar dan petani-petani lainnya, untuk menjadikan lahan kita adalah lahan organik menjadi sesuatu yang menjadi harapan bersama,” ungkapnya.
Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%
Dia menjelaskan, jika saat ini keberadaan pupuk kimia semakin dikurangi, bahkan ke depan kemungkinan subsidi pupuk untuk petani dicabut. Dengan demikian, kalau pun ada harganya pasti akan sangat mahal. Tentunya, hadirnya pertanian organik menjadi solusi permanen pembangunan pertanian dalam memenuhi kebutuhan pupuk. (*)