RAKYATKU.COM, -- Para pejabat di Israel dilaporkan sedang bersiap untuk mengirim lebih banyak bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina.
Menurut surat kabar terkemuka Israel Haaretz, di antara item yang dipertimbangkan adalah sistem pertahanan yang melindungi pasukan di darat, perlengkapan tempur pribadi dan sistem peringatan.
Diskusi tersebut dilakukan saat Israel menghadapi tekanan yang meningkat dari AS dan Uni Eropa untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap invasi brutal Rusia, yang sekarang sudah memasuki bulan ketiga.
Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel
Khususnya, pembicaraan juga bertepatan dengan memburuknya hubungan diplomatik Israel dengan Rusia dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu dimulai ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mencoba untuk membela klaim Rusia bahwa itu adalah “de-Nazifikasi” Ukraina - sebuah negara yang presidennya adalah orang Yahudi - dengan mengatakan bahwa “antisemit terbesar adalah Yahudi,” termasuk “Hitler.”
Pernyataan itu membuat marah para pejabat di Yerusalem. Tapi bukannya meminta maaf, Kementerian Luar Negeri Rusia malah kembali menuduh Israel mendukung “rezim neo-Nazi” di Kyiv.
Baca Juga : Korban Tewas di Palestina Tembus 14 Ribu Orang, 5.600 Anak-anak
Terlepas dari putusnya hubungan antara Moskow dan Yerusalem, Haaretz melaporkan bahwa pada hari Selasa (3/5/2022), Israel belum siap untuk menyediakan sistem senjata paling canggih dan mematikannya ke Ukraina.
Sumber: CNBC Internasional