RAKYATKU.COM - Penembakan terjadi jalur kereta N di Brooklyn, Selasa pagi (12/4) pagi di wilayah Brooklyn. Sedikitnya 13 orang tertembak atau terkena pecahan peluru.
Pihak berwenang memburu tersangka bersenjata yang digambarkan mengenakan masker gas dan rompi konstruksi berwarna oranye.
Setidaknya empat korban ditemukan di stasiun kereta bawah tanah 36th Street di Sunset Park dan satu lagi di stasiun 25th Street di Greenwood Heights sebelum pukul 08:30 pagi waktu setempat.
Baca Juga : Mobil Ketua DPC PDI-P Parepare Dikabarkan Ditembak OTK, Begini Penjelasan Polisi
Belum jelas apakah penembakan itu terjadi di kereta atau di stasiun. Sebuah perangkat asap kemungkinan juga digunakan dalam aksi penembakan itu.
Polisi sebelumnya dilaporkan menyelidiki empat paket yang awalnya dianggap mencurigakan, tetapi kemudian mereka memastikan dugaan itu tidak terbukti.
Para korban dibawa ke Maimonides Medical Center, Kings County Hospital dan sejumlah rumah sakit lainnya.
Baca Juga : Klarifikasi Kapolrestabes Makassar Terkait Pelaku yang Ditembak Polisi
Tersangka digambarkan sebagai pria kulit hitam dengan tinggi 165 sentimeter, dan berat 80 kilogram. Aliran listrik untuk jalur N dan R dipadamkan saat polisi mencari tersangka.
Wali Kota New York Eric Adams memantau situasi terkait penembakan dari Balai Kota. Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan ia telah mendapat penjelasan terkait situasi tersebut.
Kepolisian Kota New York mengidentifikasi nama orang yang dicari dalam kasus penembakan tersebut meski belum ada yang ditahan.
Baca Juga : Pasca Peristiwa Penembakan Kantor MUI, Ini Empat Imbauan Wamenag
Polisi mengatakan mereka ingin berbicara dengan Frank R. James (62 tahun) yang memiliki alamat di negara bagian Wisconsin dan di kota Philadelphia, negara bagian Pennsylvania.
Mereka meyakini dirinya menyewa mobil van yang ditemukan sekitar delapan kilometer dari stasiun kereta yang kini tengah diselidiki kaitannya dengan penembakan tersebut.
Kepala Detektif Kepolisian New York, Jim Essig mengatakan kepada wartawan Selasa (12/4) malam bahwa kunci mobil van itu ditemukan di stasiun kereta bawah tanah Brooklyn, lokasi penembakan tersebut.
Baca Juga : Menag Sebut Penembakan di Kantor MUI Bukan Teror
“Kami berusaha untuk menemukannya untuk menentukan ada-tidaknya hubungan ia dengan penembakan di kereta bawah tanah,” kata Essig mengenai James.
“Dua tempat kejadian perkata – kereta bawah tanah dan mobil van – sangat aktif dan masih diproses.”
Essig mengatakan James menyewa mobil van itu di Philadelphia. Hadiah senilai $50.000 ditawarkan bagi siapapun yang memiliki informasi mengenai keberadaannya.
Baca Juga : Kronologi Penembakan Kantor MUI Pusat: Sedang Rapat Tiba-tiba Ada Bunyi Tembakan
Penyelidikan polisi terhambat karena kamera CCTV di stasiun lokasi kejadian tidak berfungsi, demikian pula di dua stasiun lain di rute tersebut.
Komisaris Departemen Kepolisian New York, Keechant Sewell mengatakan serangan itu tidak diselidiki sebagai tindak terorisme, meski ia tidak mengesampingkan kemungkinan apapun.
Hingga saat ini motif pelaku belum diketahui.
Baca Juga : Kronologi Penembakan Kantor MUI Pusat: Sedang Rapat Tiba-tiba Ada Bunyi Tembakan
Dalam konferensi pers, Sewell mengatakan tersangka pelaku penembakan memakai masker gas di wajahnya ketika kereta tiba di stasiun.
Pelaku “membuka dua tabung (bom asap) yang mengeluarkan asap ke seluruh gerbong kereta bawah tanah,” ungkap Sewell. “Ia kemudian menembak beberapa penumpang saat kereta berhenti di stasiun 36th Street.”
Serangan itu terjadi di stasiun di kawasan Sunset Park, sekitar 15 menit perjalanan kereta dari Manhattan dan ditinggali sebagian besar warga Hispanik dan Asia.
Baca Juga : Kronologi Penembakan Kantor MUI Pusat: Sedang Rapat Tiba-tiba Ada Bunyi Tembakan
Kepala NYPD James Essig mengatakan pria bersenjata itu melepaskan 33 tembakan. Polisi kemudian menemukan pistol Glock 17 sembilan millimeter, tiga magasin amunisi tambahan dan kapak dari tempat kejadian.
Penyelidik meyakini pistol itu macet, mencegah tersangka untuk terus menembak, kata para pejabat.
Sumber : VOAINDONESIA.COM