Sabtu, 09 April 2022 10:10
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: AP Photo/Sergey Guneev)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Sanksi terbaru Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia mencakup dua target baru: dua putri Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang sudah dewasa, yaitu Katerina Vladimirovna Tikhonova dan Maria Vladimirovna Vorontsova. Para pejabat AS meyakini keduanya menyembunyikan kekayaan Putin.

 

Putri Putin, Katerina, adalah seorang eksekutif teknologi yang pekerjaannya mendukung pemerintah Rusia dan industri pertahanannya, menurut rincian dalam paket sanksi AS yang diumumkan pada Rabu (6/4/2022).

Putrinya yang lain, Maria, memimpin program yang didanai pemerintah yang telah menerima miliaran dolar dari Kremlin untuk melakukan penelitian mengenai genetika. Program itu secara personal diawasi langsung oleh Putin.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa Putin, dan banyak kroninya, dan oligarki, menyembunyikan kekayaan mereka, menyembunyikan aset mereka. Anggota keluarga menempatkan aset dan kekayaan mereka di sistem keuangan AS, dan juga banyak bagian lain dari negara di dunia," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

 

"Kami percaya bahwa banyak aset Putin disembunyikan oleh anggota keluarga, dan itulah mengapa kami menargetkan mereka," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Sanksi yang diumumkan pada Rabu (6/4/2022) juga termasuk putri dan istri Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. AS juga melarang warganya berinvestasi di Rusia, dan menargetkan lembaga keuangan Rusia dan pejabat Kremlin, sebagai tanggapan atas apa yang dikecam Presiden Joe Biden sebagai "kekejaman" Rusia di Ukraina.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Rusia membantah sengaja menyerang warga sipil dan mengatakan gambar mayat di Bucha utara Kyiv ditampilkan untuk membenarkan penerapan sanksi lebih terhadap Moskow.

Isu kekayaan Putin adalah subyek sensitif di Rusia. Kremlin tahun lalu membantah bahwa ia adalah pemilik istana mewah di Laut Hitam, seperti yang dituduhkan politisi oposisi Alexei Navalny dalam sebuah video di kanal YouTube.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada Februari bahwa sanksi yang diberlakukan terhadap Putin sendiri tidak ada gunanya.

Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner

"(Putin) cukup acuh tak acuh. Sanksi itu berisi klaim yang tidak masuk akal tentang beberapa aset," kata Peskov. "Presiden tidak memiliki aset selain yang telah dia nyatakan."

Namun, anggota parlemen AS percaya sebaliknya.

"Putin dan oligarkinya menyimpan uang kotor mereka di negara-negara hukum dengan membeli rumah mewah, kapal pesiar besar, karya seni, dan aset bernilai tinggi lainnya," kata Senator AS Sheldon Whitehouse beberapa minggu lalu.