RAKYATKU.COM, WAJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo menggelar doa bersama dan tablig akbar jelang puncak peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke-623, Selasa (29/3/2022).
Melibatkan santri penghafal Al-Qur'an dari berbagai pondok pesantren dan tahfiz, kegiatan berlangsung di Masjid Agung Ummul Qura', Senin (28/3/2022) malam.
Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran (duo Amran), kompak hadir bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kegiatan diawali dengan salat Magrib berjemaah.
Baca Juga : Pembangunan Ruas Jalan Waetuwo–Tua Wajo Akan Dilaksanakan Tahun 2026
Tabligh akbar dibawakan Ketua Umum Pengurus Besar Daarul Da'wah wal Irsyad (PB DDI), Syamsul Bahri. Sementara, pembacaan doa oleh Imam Masjid Agung Ummul Qura', Abdul Waris.
Amran Mahmud saat memberikan sambutan menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang hadir. Ia juga menyampaikan permohonan maaf karena Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, urung hadir.
"Pak Gubernur menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadirannya malam ini. Padahal, sedianya beliau akan hadir bersama kita. Tapi, berhubung ada kegiatan yang mendadak, insya Allah besok baru akan bersama kita," ucap Amran Mahmud juga dikenal sebagai dai.
Baca Juga : Diskominfotik Wajo Gelar Sosialisasi Dan Pendampingan Teknis Bagi Pengelola Layanan SP4N-LAPOR
Orang nomor satu di Bumi Lamaddukelleng ini berharap melalui doa bersama dan tablig akbar pada momentum HJW tahun ini, Wajo makin baik dan berkembang.
Amran Mahmud juga mengulas salah program andalannya, Gerakan Masjid Cantik atau Gemantik, yang diharapkan tidak hanya menjadikan masjid lebih elok dipandang, tetapi juga makin aktif melakukan pembinaan generasi insani.
"Semoga dengan Gemantik kita mempersiapkan masjid secara layak untuk beribadah dan pembangunan generasi qur'ani," harapnya.
Baca Juga : Pemerintah Desa Waetuo Kawal Proses Pembangunan Ruas Jalan Penghubung Antar Kecamatan
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) ini menyebut, kini telah ada 3.581 santri dan santriwati di seluruh pondok pesantren ataupun pondok tahfiz yang tersebar di seluruh wilayah Wajo.
Kehadiran para generasi Qur'ani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lanjut Amran Mahmud, diharapkan dapat membangun Wajo dengan segala potensinya.
"Olehnya itu, momentum Hari Jadi Wajo ini kita jadikan kebangkitan dari bencana COVID-19 yang telah menghantam kita," ucap Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo ini.
Baca Juga : Wakil Bupati Wajo Baso Rahmanuddin Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2025
Sementara itu, Syamsul Bahri dalam tausiahnya menyebut penghafal Al-Qur'an adalah Al-Qur'an berjalan. Ia berpesan, hafiz jangan hanya menghafal teks Al-Qur'an, tetapi harus bisa mengamalkan akhlak Al-Qur'an.
"Jangan hanya hafal teks Al-Qur'an, tapi amalkan isi Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Setelah masuk waktu salat Isya, Syamsul Bahri menutup tablig akbarnya. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan salat Isya berjemaah.
