RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ar Rahmah punya cara kreatif untuk melakukan penguatan profil pelajar Pancasila.
Sekolah yang terletak di Kompleks Perumahan Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas), Tamalanrea, Kota Makassar itu, mengadakan pergelaran bertajuk Merayakan Keberagaman Budaya, Rabu (16/3/2022).
Profil pelajar Pancasila menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) adalah pelajar yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Masa Esa, dan berakhlak mulia. Selain itu, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Baca Juga : HGN, Guru SDIT Ar-Rahmah Luncurkan Buku Pengalaman Mengajar di Masa Pandemi
Pagelaran budaya ini diikuti anak-anak kelas I dan kelas IV. Tujuannya adalah agar murid-murid makin mencintai, bertambah pengetahuannya, dan mengapresiasi keragaman budaya di Indonesia. Juga agar makin meningkatnya kreativitas anak-anak dalam menampilkan gerak, lagu, dan musik daerah nusantara.
Kepala SDIT Ar Rahmah, Jusria Kadir, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pagelaran budaya ini, yakni menguatkan pembelajaran dengan mengadakan proyek secara bersama-sama. Harapannya, dengan cara itu, akan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila sehingga dapat diaplikasian dalam kehidupan nyata anak-anak.
"Bentuk acaranya, ada opening art berupa tarian, ada penampilan fashion show pakaian adat nusantara, serta penampilan tari dan lagu," terang Jusria.
Baca Juga : HGN, Guru SDIT Ar-Rahmah Luncurkan Buku Pengalaman Mengajar di Masa Pandemi
Jusria berharap, anak-anak bisa mengimplementasikan nilai-nilai dan pembelajaran lewat pertunjukan seni budaya ini. Selain itu, ke depan, akan ada kegiatan-kegiatan kreatif dengan muatan sarat nilai. Dengan begitu, anak-anak dapat merasakan manfaat dari gelaran acara yang ditampilkannya, jauh lebih baik lagi.
Kegiatan ini merupakan kerja kolaboratif antara siswa, orang tua, dan guru kelas I dan IV, serta beberapa tim dari sarana prasarana sekolah. Anak-anak tentu saja senang dan bangga bisa menampilkan bakat dan kebolehannya di hadapan teman-temannya, guru-guru, dan orang tua.
"Acaranya seru. Ada macam-macam makanan khas daerah. Tadi saya coba makan gado-gado. Ternyata enak," ungkap Punggawa, siswa kelas IV, ketika diminta komentarnya tentang acara pagelaran budaya ini.
Baca Juga : HGN, Guru SDIT Ar-Rahmah Luncurkan Buku Pengalaman Mengajar di Masa Pandemi
Kegiatan ini memang tak cuma menampilkan busana, tarian, dan lagu, tetapi juga makanan khas daerah. Bahkan, tumpeng mini dibuat dalam jumlah yang lumayan banyak.
Untuk lagu, murid-murid kelas IV membawakan lagu "Kampuang Nan Jauh di Mato" dari Sumatra Barat, "Injit-Injit Semut" dari Jambi, dan "Bungong Jeumpa" dari Aceh. Sementara, murid kelas I membawakan lagu "Badinding" dari Sumatra Barat dan "Mappadendang" dari Sulawesi Selatan.
Untuk tarian, yang ditampilkan antara lain Tari Yamko Rambe Yamko dari Papua, Manuk Dadali dari Jawa Barat, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, Indang dari Sumatra Barat, dan Tari Tulolonna Sulawesi dari Sulawesi Selatan.
Baca Juga : HGN, Guru SDIT Ar-Rahmah Luncurkan Buku Pengalaman Mengajar di Masa Pandemi
Acara pagelaran budaya ini dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah SDIT Ar Rahmah, Inayatul Hidayah. Dalam sambutannya, Inayatul menyampaikan proyek profil pelajar Pancasila yang mesti dapat terlaksana dengan baik dan terlihat hasilnya dalam kehidupan sehari-hari.
Proyek bersama ini dinilai positif oleh Nurlia, guru kelas V Cinta Damai. Menurutnya, adanya proyek seperti ini, bisa makin menguatkan pembelajaran anak-anak di sekolah. Selain itu, banyak hal lain yang juga secara tak langsung bisa dipelajari, seperti nilai-nilai kerja sama, kepedulian, kekompakan, dan saling menghargai perbedaan.
"Bukan hanya siswa, tapi orang tua juga sangat mendukung kegiatan ini. Tanpa mereka, acara ini tak akan berjalan semeriah ini," puji Nurlia atas peran penting yang dilakukan orang tua. (*)