Rabu, 16 Maret 2022 16:23

Senat Setujui RUU "Sunshine Protection", Cegah Warga Amerika Serikat Ubah Jam Dua Kali Setahun

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: The Guardian)
Ilustrasi. (Foto: The Guardian)

RUU ini masih harus disahkan DPR dan ditandatangani Presiden Joe Biden untuk menjadi undang-undang.

RAKYATKU.COM - Senat Amerika Serikat (AS) dengan suara bulat menyetujui langkah yang akan membuat waktu musim panas menjadi permanen pada tahun depan.

Rancangan undang-undang (RUU) bipartisan yang disetujui pada Selasa (15/3/2022) ini akan memastikan agar orang AS tidak lagi harus mengubah jam mereka dua kali dalam setahun.

Namun, RUU ini masih harus disahkan DPR dan ditandatangani Presiden Joe Biden untuk menjadi undang-undang.

Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina 

"Tidak perlu lagi ubah jam, lebih banyak waktu pada siang hari untuk dihabiskan seusai sekolah dan bekerja, dan semakin banyak senyum (yang tercipta)--ini yang kita dapatkan dengan Daylight Saving Time yang permanen," ujar Senator Partai Demokrat, Ed Markey, dari negara bagian Massachusetts, salah seorang penggagas RUU ini.

"Mengubah jam dua kali dalam setahun sudah ketinggalan jaman dan tidak perlu," tambah Senator Partai Republik, Rick Scott, dari negara bagian Florida.

Sementara, Senator Partai Demokrat, Patty Murray, dari negara bagian Washington mengatakan, "Saya sudah berulang kali mengatakan sebelumnya dan kembali saya sampaikan bahwa warga AS menginginkan lebih banyak sinar matahari dan lebih sedikit depresi--orang-orang di negara ini, dari Seattle hingga Miami menginginkan RUU Sunshine Protection ini."

Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas

Senator dari kedua faksi menyatakan pendapat mereka tentang bagaimana membuat waktu musim panas menjadi permanen akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat dan ekonomi bahkan memangkas konsumsi energi.

Hampir selusin negara bagian di seluruh AS telah menjadikan waktu musim panas sebagai standar.

Waktu musim panas didefinisikan sebagai periode antara musim semi dan musim gugur ketika jam di sebagian besar negara ditetapkan satu jam lebih cepat dari waktu standar. Warga AS terakhir kali mengubah jam mereka pada Ahad (13/3/2022).

Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin

Waktu standar berlangsung selama kira-kira empat bulan di sebagian besar AS.

Anggota-anggota Kongres telah sejak lama tertarik dengan potensi manfaat dan biaya waktu musim panas sejak pertama kali diadopsi sebagai suatu langkah di masa perang pada tahun 1942.

Proposal yang disetujui Senat ini akan dibawa ke DPR, di mana Komite Energi dan Perdagangan akan bersidang untuk membahas kemungkinan aturan hukum ini pekan lalu.

Baca Juga : Kolombia Usir Tokoh Oposisi Venezuela yang Didukung AS

Ketua Komite, Frank Pallone Jr., dalam pernyataan pembukaan sidang mengatakan sudah waktunya kita berhenti mengubah jam kita. Namun, kemudian ia ragu-ragu untuk memilih waktu musim panas atau waktu standar sebagai patokan.

Markey, Selasa (15/3/2022), mengatakan, "Sekarang saya meminta mitra-mitra saya di DPR untuk melapangkan (jalan) dan meloloskan RUU Sunshine Protection ini." (*)

Sumber: VOA Indonesia

#Amerika Serikat