LUWU UTARA -- Lahan pertanian di Luwu Utara yang terdampak banjir mulai direhabilitasi. Kepala Dinas Pertanian, Rusydi Rasyid melaporkan saat ini terdapat 83,8 hektare yang sudah direhab atau sekira 20,57%.
“Luas lahan pertanian yang terdampak banjir bandang yaitu 2.394 hektare dan puso pertanaman padi 1.593 hektare yang tersebar di 9 kecamatan. Untuk itu Pemda bekerjasama dengan PT Komatsu Indonesia dalam pemulihan lahan sawah milik petani saat ini sekira 23 hektare sawah di Desa Radda yang sudah diintervensi oleh Komatsu Indonesia dan swadaya masyarakat 47,55 hektare,” kata Rusydi di hadapan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani pada kegiatan Peninjauan Optimalisasi Area Persawahan di Desa Radda Kecamatan Baebunta, Kamis (10/3).
Rusydi juga menyebut, pihaknya juga akan mengintervensi lahan pertnaian di daerah pesisir seperti Malangke dan Malangke Barat.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera
Sementara itu, Burhanuddin selaku Kepala Desa Radda mengatakan lahan persawahan yang kini direhab tersebut merupakan sumber mata pencaharian 37 KK.
“Ini lokasi yang sangat produktif, untuk itu kami kami minta ijin ibu bupati melaksanakan optimalisasi di wilayah ini. Ini adalah langkah awal, selanjutnya akan dilanjutkan dengan perbaikan saluran irigasi dan realisasi jalan tani,” jelas Burhan.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan Launching Pengoperasian Buldozer Multifungsi D.21 Komatsu oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani sekaligus penandatanganan MoU.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan
“Apresiasi dan terima kasih kami sampaikan kepada PT Komatsu yang telah mengambil bagian dalam pemulihan pascabanjir bandang melalui Program Komatsu Peduli Bencana, khususnya dalam hal rehabilitasi lahan pertanian. Mudah-mudahan kerjasama yang baik ini akan terus kita tingkatkan, mengingat 80% masyarakat bergerak di sektor pertanian,” kata bupati perempuan pertama di Sulsel ini yang langsung mengendarai buldozer di area persawahan Desa Radda.
Melalui rehabilitasi lahan, Pemda akan memastikan pemulihan sumber penghasilan masyarakat.
“Masyarakat kita ini adalah masyarakat petarung dan pekerja, mereka mau berbuat tapi tentu saja butuh perhatian dan dukungan dari pemda dan swasta. Yang pasti pemerintah tidak pernah tinggal diam, hanya saja semua berproses. Untuk itu mari kita kawal sama-sama proses ini, mudah-mudahan bisa kita akselerasi,” pinta Indah yang hadir bersama Ketua DPRD, Sekda, Kepala Bappelitbangda, Kaban Kesbangpol, dan Camat Baebunta.