RAKYATKU.COM,--Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan nuklir jika Barat terlibat dalam perang sebagai “gertakan.”
Pemimpin Ukraina itu telah meningkatkan seruannya kepada Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang di negara itu karena serangan udara Rusia telah meningkat dan di tengah peringatan bahwa Moskow mungkin siap untuk menggunakan senjata pemusnah massal di tetangganya.
Akhir bulan lalu, Putin memerintahkan agar pasukan nuklir disiagakan lebih tinggi, sebelumnya memperingatkan bahwa "tidak ada yang meragukan bahwa serangan langsung ke negara kita akan menyebabkan kehancuran dan konsekuensi mengerikan bagi calon agresor.”
Baca Juga : Presiden Ukraina Yakin Pengiriman Jet Tempur F-16 AS Dapat Mengakhiri Invasi Rusia
Seorang pejabat senior Pertahanan Amerika Serikat mengatakan mengikuti perintah Putin bahwa itu "meningkat" dan "tidak perlu," menambahkan bahwa "tidak ada alasan" untuk meragukan ancaman Putin.
Namun dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Die Zeit, Zelensky mengindikasikan bahwa dia tidak menganggap serius ancaman Putin.
“Saya pikir ancaman perang nuklir adalah gertakan. Menjadi seorang pembunuh adalah satu hal. Lain halnya dengan bunuh diri. Setiap penggunaan senjata nuklir berarti akhir bagi semua pihak, bukan hanya bagi orang yang menggunakannya,” kata Zelensky dikutip dari The Hill, Kamis (10/3/2022).
Baca Juga : Presiden Ukraina Sebut Barat Akan Hancur Jika Rusia Dibiarkan Begitu Saja
Sebaliknya, kata Zelensky ancaman Putin menunjukkan kelemahan. "Anda hanya mengancam penggunaan senjata nuklir ketika tidak ada cara lain yang berhasil. Saya yakin Rusia menyadari konsekuensi bencana dari setiap upaya untuk menggunakan senjata nuklir,” ucapnya.
Sumber: The Hill
