Selasa, 01 Maret 2022 10:57

Tahanan Operasi Antiteroris Ukraina Dibebaskan untuk Bertempur Melawan Rusia

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Foto: Kyiv Post)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Foto: Kyiv Post)

"Semua sanksi terhadap beberapa individu yang ditangkap dalam operasi antiteroris akan dicabut," Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

RAKYATKU.COM - Ukraina membebaskan para tahanan yang memiliki pengalaman tempur untuk melawan Rusia. Ini kebijakan langsung dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Dilansir kantor berita Ukraina, Ukrinform, dan media lokal, The Kyiv Independent, Selasa (1/3/2022), Zelensky menyerukan hal itu dalam pidato terbarunya, Senin (28/2/2022) waktu setempat.

"Kita mendedikasikan tiap menit untuk perjuangan negara kita. Tiap orang yang bisa bergabung perjuangan melawan penjajah, harus melakukannya," ucap Zelensky dalam pidatonya.

Baca Juga : Presiden Ukraina Yakin Pengiriman Jet Tempur F-16 AS Dapat Mengakhiri Invasi Rusia

Zelensky mengakui, keputusan ini memang sulit diterima secara moral, tetapi diperlukan demi pertahanan negara.

"Oleh karena itu, keputusan telah diambil, tidak semata-semata dari sudut pandang moral, tapi juga dalam hal berguna untuk perlindungan kita," jelasnya.

"Warga Ukraina dengan pengalaman tempur yang nyata akan dibebaskan dari tahanan, dan akan bisa menebus kesalahan mereka di titik pertempuran," ujar Zelensky.

Baca Juga : Presiden Ukraina Sebut Barat Akan Hancur Jika Rusia Dibiarkan Begitu Saja

Bahkan, tahanan yang ditangkap dalam operasi antiteroris juga akan dibebaskan. "Semua sanksi terhadap beberapa individu yang ditangkap dalam operasi antiteroris akan dicabut," sebut Zelensky.

"Kuncinya sekarang adalah pertahanan," tegasnya. (*)

#Perang Rusia Vs Ukraina #Volodymyr Zelensky