RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Jalan Desa Palajau di Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, ditanami pohon pisang oleh warga setempat.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes warga desa dalam menagih janji Pemerintah Daerah untuk perbaikan jalan tersebut yang sudah bertahun-tahun rusak namun tak kunjung diperbaiki.
Hanafi Sewang salah satu tokoh masyarakat Palajau Arungkeke, mengatakan jembatan sudah rusak menahun termasuk jalan sepanjang kurang lebih lima kilometer di Kecamatan Arungkeke.
Baca Juga : Warga Desa Siddo Turun Tangan Perbaiki Kerusakan Jalan Poros Barru-Parepare
"Lima kilometer itu ada beberapa titik mengalami kerusakan cukup parah. Termasuk kerusakan jembatan. Apalagi ini jalan Kecamatan. Kalau ada warga yang tanam pohon pisang di jalan, itu sebagai bentuk protes terhadap pemerintah," katanya, Minggu (27/2/2022).
Legislator PAN ini juga menjelaskan, bahwa kerusakan jalan dan jembatan di Desa Palajau, Arungkeke tersebut, sejak tahun 2016. Jauh sebelumnya kata dia, sudah pernah menyampaikan kepihak PUPR dan Pemerintah Kecamatan, mengenai keresahan warga setempat.
"Saya sudah pernah sampaikan pada Pemerintah Kecamatan dan pihak PUPR untuk dilakukan perbaikan jalan dan jembatan. Namun para pihak menunggu surat resmi Pemerintah Desa atau dari surat dari Kecamatan. Ini rusak sejak 2016-2017 kalau tidak salah," ujarnya.
Baca Juga : Lahir Tanpa Tangan dan Satu Kaki, Bocah 10 Tahun di Jeneponto Tetap Semangat ke Sekolah
Dia menegaskan, agar pemerintah desa segera melakukan Persuratan ke Dinas PU, Bappeda dan BPBD untuk segera melakukan investigasi.
"Sehingga tim nantinya memutuskan masuk di Perangkat Daerah mana nantinya, begitu penyampaian Kadis PU," sebutnya.
Kepala Kecamatan Arungkeke Alamsyah mengatakan bahwa warga yang tanam pisang di jalan, keterkaitan dengan jalanan dan Jembatan penghubung yang rusak dan mau roboh itu hingga melakukan protes dengan cara begitu.
Baca Juga : Bupati Jeneponto Tegaskan Stok Beras Aman
"Jadi saya sarankan untuk membuat surat ke Dinas terkait yaitu PUPR, BPBD dan Pimpinan DPRD supaya ada respon, janganlah dengan cara tanam pisang yang tidak berpendidikan, baru yang tanam pisang kepala Dusun dan orang dekatnya pak desa yang seharusnya mencari solusi dari kondisi wilayahnya," tandasnya.(*)