Rabu, 23 Februari 2022 17:36

Beri Perhatian Petani Milenial di Merauke, Mentan SYL: Saya Janji Akan Datang Lagi

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

"Saya yakin kalian adalah harapan baru bagi pertanian Indonesia"

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memberikan perhatian khusus terhadap petani milenial yang ada di wilayah Merauke, Papua.

Mentan menilai anak-anak Merauke punya kemampuan yang luar biasa dalam mengembangkan potensi pertanian sana, sehingga ke depan wilayah tersebut bisa menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

"Salah satu andalan saya itu kalian di Merauke," ujar Mentan saat membuka pelatihan sejuta petani milenial dengan judul Adaptasi dan Mitigasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim yang digelar secara virtual, Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Dengan kemampuan yang dimiliki tersebut, maka seharusnya petani milenial di Papua bisa mengeluarkan ide, terutama dalam membuat inovasi. Misalnya bisa membuat pupuk organik sehingga ke depan tidak lagi mengandalkan penerimaan subsidi pupuk.

"Jangan lagi mengandalkan pupuk subsidi karena kita bisa membuat pupuk organik. Kalau ada sukur, tapi kalau tidak ada jalan saja terus. Saya berjanji akan datang lagi ke Merauke untuk melihat perkembangan yang ada. Saya yakin kalian adalah harapan baru bagi pertanian Indonesia, " katanya.

Masalah pupuk selama kata Mentan bukan hanya menjadi tanggung jawab kementan karena mulai dari lini 1 sampai kios ada di tanah BUMN dalam hal ini Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Kemudian masalah keuangan ada di tanah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca Juga : HKTI Minta Kelembagaan Penyuluh di Era Prabowo-Gibran Sesuai UU No 16

"Uangnya itu tidak ada di Kementan bapak. Adanya di Menteri Keuangan. Oleh karena itu kalau ada distributor yang main-main di sana (Merauke) sampaikan sama saya. Dan pupuk itu tidak langka bapak, yang ada jumlahnya tidak cukup atau kurang," katanya.

Meski demikian, kata Mentan, pemerintah sudah menyiapkan akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa menjadi fasilitas utama dalam memulai usaha. Bantuan ini diharapkan mampu menjadi pemicu tumbuh kembangnya sektor pertanian di tanah Papua.

"Pertanian itu kan skala ekonominya ada. Katakanlah 1 hektare kalau menghasilkan 6 ton berarti hasilnya 30 juta. Kaliam pake pupuk dll masih punya untung 9 juta. Lalu kalian masih ada 20 juta bisa digunakan untuk mencicil alsintan atau pembuatan pupuk. Oleh karena itu kita tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi. Kita punya akses KUR sebagai modal," katanya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Untuk diketahui, Pelatihan ini melibatkan kelompok Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), Ikatan Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA), Perhimpunan Penyuluh Pertanian (PERHIPTANI) dan insan pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) lingkup BPPSDMP.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan program reguler yang dapat dilaksanakan Kementan dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani dan penyuluh. Adapun tujuan ini diharapkan mampu mendorong anak muda untuk beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim.

"Sasaran peserta ditargetkan sekitar 1.568.483 orang bahkan lebih, yang terdiri dari petani dan pertanian lainnya," tutupnya.

#menteri pertanian #Syahrul Yasin Limpo #Merauke #Kementerian Pertanian