RAKYATKU.COM--Atlet seluncur indah asal Rusia Kamila Valieva tetap diizinkan untuk berkompetisi dalam kompetisi skating wanita di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 meskipun gagal dalam tes anti doping.
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah menuntaskan sidang atas pemain Kamila Valieva, setelah ia dinyatakan positif menggunakan obat terlarang.
Valieva dibolehkan untuk tetap bertanding pada kategori individu perempuan di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 setelah pihak CAS mengumumkan keputusannya untuk memberi izin kepada sang atlet untuk tetap berkompetisi pada Senin (14/2/2022).
Pengadilan memberinya keputusan yang menguntungkan karena dia adalah anak di bawah umur atau "orang yang dilindungi" dan tunduk pada aturan yang berbeda dari seorang atlet dewasa.
“Panel menganggap bahwa mencegah atlet untuk bersaing di Olimpiade akan menyebabkan cedera yang tidak dapat diperbaiki dalam situasi tersebut,” kata Direktur Jenderal CAS Matthieu Reeb.
Panel CAS juga mengutip isu-isu mendasar tentang keadilan dalam putusannya, fakta bahwa dia diuji bersih di Beijing dan bahwa ada "masalah serius tentang pemberitahuan sebelum waktunya" tentang tes positifnya.
Valieva dinyatakan positif menggunakan sebuah obat jantung terlarang trimetazidine pada 25 Desember lalu.
Tapi hasilnya baru diketahui publik lebih dari enam minggu kemudian setelah berlangsungnya pertandingan di Olimpiade Beijing bahkan ia telah meraih medali emas.
Saat itu Valieva mendaratkan lompatan empat kali lipat pertama oleh seorang wanita di Olimpiade ketika dia memenangkan emas acara beregu bersama Komite Olimpiade Rusia Senin lalu. Amerika Serikat mengambil perak dan Jepang perunggu. Kanada menempati posisi keempat.
Setelah hal itu terungkap Badan anti-doping Rusia (RUSADA) segera menskorsnya, kemudian mencabut larangan itu sehari kemudian, membuat pemberian medali ditangguhkan.
IOC dan lainnya kemudian mengajukan banding dan sidang yang dipercepat diadakan Minggu malam dan keputusan hari ini CAS menolak banding dari IOC dan tetap memberikan izin kepada Valieva untuk bertanding.
Namun Putusan ini hanya membahas apakah Valieva dapat terus bermain skating sebelum kasusnya diselesaikan dan itu tidak menentukan nasib satu medali emas yang telah dia menangkan. (*)
Sumber: AP News