Rabu, 09 Februari 2022 09:06

IPB University Teliti Perkebunan Kakao Rakyat di Luwu Utara

Redaksi
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Indah Putri Indriani
Indah Putri Indriani

Produk pertanian, perikanan dan perhutanan memang menjadi penggerak ekonomi di Luwu Utara.

LUWU UTARA -- IPB University melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama Pemda Luwu Utara bertema The Economics of Ecosystem and Biodiversity (TEEB) for Agriculture and Food Initiative in Indonesia (TEEBAgriFood) yang dilaksanakan di Aula Lagaligo, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa, 8 Februari 2022.

FGD ini bertujuan untuk mengindentifikasi permasalahan dan kendala pada perkebunan kakao rakyat dan implementasi sitem agroforestri kakao di Kabupaten Luwu Utara. TEEBAgriFood yang merupakan kerjasama The United Nation Environment Programme (UNEP) dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University.

"Kami punya keyakinan bahwa Luwu Utara akan menjadi suatu kabupaten yang bisa berkembang lebih pesat. Terutama, ketika memanfaatkan berbagai potensi ekonomi yang berhubungan erat dengan sumber daya alam yaitu berbagai produk-produk pertanian, perikanan dan perhutanan. Itu memang menjadi salah suatu penggerak ekonomi Luwu Utara," ucap Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University, Nunung Nuryartono.

Baca Juga : Indah Target Luwu Utara jadi Pelopor Guru Penggerak

Oleh karenanya, lanjut dia, pihaknya bersama Bappenas dan juga The United Nation Environment Programme (UNEP) memilih di Luwu Utara dengan alasan potensi yang ada.

"Harapannya, bisa memberi contoh bagi kabupaten dan wilayah wilayah lain di Indonesia. Bagaimana Luwu Utara tetap mempertahankan sumber daya alam. Seiring dan sesuai apa yang disampaikan oleh ibu bupati bahwa Kakao lestari, sagu abadi dan pangan berkelanjutan, " ujar Nunung Nuryartono yang juga sebagai Ketua Tim Peneliti TEEBAgriFood – Indonesia.

"Ini hal yang penting, meskipun memang pintu masuk dari apa yang kami lakukan diawali dengan komoditi kakao yang sudah lama berkembang di Luwu Utara, tapi dari berbagai kendala yang dihadapi sehingga perlu diselasaikan bersama, "tuturnya.

Baca Juga : 25 Tahun Luwu Utara, Pj Gubernur Bahtiar Apresiasi Pencapaian Pembangunan Daerah

Lanjut dia, dalam FGD ini didapatkan masukan terkait potensi-potensi ekonomi yang memiliki manfaat jangka panjang sehingga seluruh masyarakat akan terus menikmati apa yang menjadi potensi yang bisa dikembangkan di Luwu Utara.

"Kami sudah melihat potensi di Luwu Utara, pertama kali di Luwu Utara namun sudah jatuh cinta dengan keramahan warga, dan kuliner Ulu Bete, durian, kapurung dan sagunya luar biasa di Luwu Utara. Tidak kami temui kuliner ini di Jakarta," tandasnya.

Sementara Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dalam samputannya mengatakan bahwa Luwu Utara memiliki tanah yang subur dan berbagai potensi. Oleh karena itu, pihaknya kami mengapresiasi kepada Tim IPB Univesity yang menjadikan salah satu kabupaten menjadikan lokus kegiatan penelitian kakao dari berbagai aspek lingkungan, kondisi tanah, sosial, dan ekonomi. walaupun tidak menutup ruang komoditi lain seperti kopi, ataupun komoditi lain dengan memanfaatkan areal Hutan Kemasyarakatan (HKm) dalam perhutanan sosial yang dimiliki Kabupaten Luwu Utara.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Apresiasi Kamp Pemuda PPGT Klasis Sangbualambe'

"Kami berharap kegiatan ini apa yang menjadi pelengkap souvenir yang sudah begitu banyak, kalau kita bicara kakao sudah banyak aktivitas sudah kami lakukan. Namun memang tak cukup-cukup karena perkembangan teknologi, informasi kemudian ilmu pengetahuan dan belum lagi kondisi alam yang terus mengalami perubahan," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Indah, kehadiran perguruan tinggi sangat penting dalam melengkapi semua upaya yang dilakukan pemereintah daerah. Terutama untuk memastikan bahwa sektor perkebunan yang menyumbang search Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kepada Kabupaten Luwu Utara sekitar 22%, sektor pertanian dalam arti luas penyumbang search Produk Domestik Regional Bruto tertinggi dari sektor lain yaitu 47,02%.

"Saya kira ini angka yang cukup besar dan kita berharap tidak hanya sekadar besar di angka-angka. Namun takkala penting bagaimana kemudian berdampak pada kesejahteraan petani dan tentu juga berdampak pada terjaganya lingkungan berkelanjutan yang kita butuh pasca banjir bandang (recovery) terkait sektor perkebunan kakao yang terdampak," imbuhnya.

Baca Juga : Bupati Lutra: Bendungan Rongkong Jadi Kebutuhan Prioritas Mendesak

Kata Indah, Pemerintah Luwu Utara berkomitmen untuk melakukan pendekatan kondisi alam, kultur yang ada disekitarnya sehingga tidak menjadi merasa asing apa yang mereka lakukan.  "Pemda Luwu Utara berkomitmen pada komoditi unggulan agar dapat terjaga seperti Kakao lestari, sagu abadi, pangan berkelanjutan," tutupnya.

#pemkab luwu utara #Indah Putri Indriani