RAKYATKU.COM - Sejumlah siswi muslim yang mengenakan hijab di India menggelar aksi berkemah di sekolah menengah khusus perempuan ketika pihak sekolah melarang mereka memasuki ruang kelas dan menggunakan jilbab pada bulan lalu.
Kisah itu viral di internet, menarik kru berita ke depan sekolah yang dikelola pemerintah di Distrik Udupi, di negara bagian Karnataka, India selatan.
Associated Press melaporkan, para siswi mulai memprotes di luar gerbang sekolah dan duduk berkelompok, membaca pelajaran mereka. Sementara pihak sekolah, yang mengatakan para siswa menentang aturan seragam, tetap bergeming.
Baca Juga : Pengakuan Korban Selamat Tabrakan Kereta di India: Saya Lihat Orang Kehilangan Tangan, Kehilangan Kaki
Sebulan kemudian, lebih banyak sekolah mulai menerapkan larangan jilbab serupa sehingga pengadilan tinggi negara bagian turun tangan. Pengadilan akan mendengarkan petisi yang diajukan oleh para siswa yang melakukan protes pada Selasa (8/2/2022) dan memutuskan apakah akan membatalkan larangan tersebut.
Namun, kebuntuan itu menimbulkan ketakutan di kalangan mahasiswa Muslim di negara bagian itu yang mengatakan bahwa hak-hak beragama mereka dirampas.
Senin (7/2/2022), ratusan mahasiswa, termasuk orang tua mereka, turun ke jalan menentang pembatasan. Mereka menuntut siswa harus diizinkan untuk menghadiri kelas bahkan jika mereka mengenakan jilbab.
Baca Juga : Terus Bertambah, Korban Tewas Tabrakan Kereta Api di India 233 Orang
"Apa yang kita saksikan adalah bentuk apartheid agama. Keputusan itu diskriminatif dan secara tidak proporsional mempengaruhi perempuan Muslim,” kata A.H. Almas, seorang mahasiswa berusia 18 tahun yang turut dalam aksi protes yang telah dilakukan selama berminggu-minggu.
Sejauh ini beberapa pertemuan antara pihak sekolah, perwakilan pemerintah dan mahasiswa yang memprotes menemui jalan buntu. Menteri pendidikan negara bagian, B.C. Nagesh, juga menolak untuk mencabut larangan tersebut.
Dia mengatakan, "Mereka yang tidak mau mengikuti aturan berpakaian seragam dapat mencari pilihan lain."
Baca Juga : Tabrakan Kereta Api di India, 207 Orang Tewas-900 Luka-Luka
Selama beberapa dekade, masalah jilbab menjadi sumber kontroversi di beberapa negara barat, khususnya di Prancis. Negara Eropa tersebut pada 2004 melarang warganya memakai jilbab di sekolah umum.
Namun, di India, di mana penduduk muslim mencapai 14 persen dari populasi yang hampir mencapai 1,4 miliar, jilbab tidak dilarang dan juga tidak dibatasi penggunaannya di tempat-tempat umum.
Faktanya, perempuan yang mengenakan hijab adalah hal yang umum terjadi di India, dan bagi banyak dari mereka, hijab melambangkan identitas agama dan merupakan masalah pilihan pribadi. (*)
Baca Juga : India Kini Negara Berpenduduk Terbanyak di Dunia, Hampir Separuh Berusia di Bawah 25 Tahun
Sumber: Associated Press, VOA