Selasa, 08 Februari 2022 11:18
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Foto: Asia Times)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, PYONGYANG - Laporan PBB yang bocor menyebutkan Korea Utara mendanai program senjatanya dengan cryptocurrency yang dicuri melalui serangan siber.

 

Dalam laporan itu, dikutip dari Reuters pada Selasa (8/2/2022), disebutkan bahwa Pyongyang terus mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya selama tahun lalu dan serangan siber telah menjadi sumber pendapatan yang penting.

Menurut laporan itu, antara 2020 dan pertengahan 2021, peretas Korea Utara mencuri lebih dari USD50 juta dari setidaknya tiga pertukaran mata uang kripto.

Baca Juga : Korea Utara Uji Drone Bawah Air Berkemampuan Nuklir Baru

Para pemantau juga mengutip sebuah laporan bulan lalu oleh perusahaan keamanan siber Chainalysis yang mengatakan Korea Utara mengekstraksi aset digital senilai hampir USD400 juta tahun lalu dalam serangan siber.

 

Pada saat yang sama, dikatakan ada percepatan yang ditandai dari pengujian rudal oleh Pyongyang.

Amerika Serikat (AS) dan lainnya mengatakan bahwa Korea Utara telah melakukan sembilan peluncuran rudal balistik pada Januari.

Baca Juga : Korut Uji Coba Rudal Saat Kapal Induk AS Tiba untuk Latihan Militer di Korsel

AS menambahkan, hal itu adalah jumlah terbesar dalam sejarah program senjata negara itu dalam kurun waktu satu bulan.

Korea Utara telah dikenakan sanksi PBB sejak 2006 dalam upaya untuk menargetkan pendanaan untuk program rudal nuklir dan balistiknya. (*)

Sumber: Reuters