RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Ratusan hektare tanaman padi di persawahan terancam gagal panen di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Salah satunya di Desa Bontorappo, Kecamatan Tarowang.
Warga setempat, Andi Baso Sugiarto, mengatakan persawahan terancam gagal panen lantaran tidak teraliri air dari Bendungan Karalloe. Bendungan tersebut belum lama ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Di desa kami ada ratusan hektare padi terancam gagal panen, termasuk di area persawahanku. Itu tidak ada aliran air dari Bendungan Karalloe. Di Bontorappo ratusan hektare tanaman padi semua," kata Andi Baso saat ditemui, Senin (7/2/2022).
Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Dampingi Presiden Jokowi Kunjungan Kerja di Kabupaten Bone
Andi Baso mengungkapkan, saluran irigasi Bendungan Karalloe seperti tidak diperhatikan sehingga akses manfaat untuk Kecamatan Tarowang tidak dapat dirasakan.
"Karalloe dibangun, tapi akses ke Tarowang ke mana? Jadi kalau irigasinya belum diperbaiki, dibenahi. Saluran irigasi di sekitar Tarowang rusak para dan tidak bisa difungsikan," keluhnya.
Andi Baso bersama masyarakat lainnya sangat berharap pada kehadiran Bendungan Karalloe. Namun, nyatanya manfaatnya belum dirasakan betul oleh masyarakat.
Baca Juga : Danny Pomanto Dianugerahi Satyalencana Wira Karya 2024 oleh Presiden RI Joko Widodo
"Masyarakat bangga dengan adanya waduk, tapi kan belum merasakan betul, belum teraliri air. Justru pembagian air tujuh hari baru dapat air. Ini pengakuannya Pak Desa, ya," sebutnya.
Andi Baso menginginkan agar pemerintah dapat memperhatikan pembangunan bendungan sekunder. "Kami berharap pemerintah provinsi, pemerintah pusat, untuk memperhatikan itu seluruh sekunder. Bangunan bendungan selesai dan sekunder lagi diperhatikan," tuturnya.
Pantauan Rakyatku.com, tidak hanya di Desa Bontorapoo, Kecamatan Tarowang, kekeringan juga di area persawahan di wilayah Kampung Parangtinambung, Desa Parangloe, Kecamatan Batang. (*)