RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemimpin BNI Wilayah VII, Hadi Santoso, meminta anggota Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mengakses dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hal ini disampaikan Hadi saat menerima kunjungan kerja Ketua DPD Asparindo Sulsel, Saharuddin Ridwan, bersama pengurus di Kota Makassar, Rabu (26/1/2022).
"Program Asparindo Sulsel ini bagus. Mau buat intermediat pedagang-pedagang pasar. Sebaiknya gunakan KUR untuk fasilitasi pedagang akses digital transaksi," kata Hadi yang didampingi tim digital BNI Wilayah 7.
Baca Juga : Pelantikan pengurus DPD ASPARINDO Sulsel, BNI Siap Kolaborasi dan Dukung Digitalisasi Pasar
Hadi juga meminta agar Asparindo berkolaborasi mendampingi BNI mengelola pasar digital binaannya yang tersebar di wilayah Sulsel, termasuk Kabupaten Luwu Utara.
"Kemarin kita launching pasar digital di Luwu Utara sama Ibu Bupati. Asparindo bisa masuk ke sana dan kita bisa buat beberapa lagi percontohan di daerah lain," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPD Asparindo Sulsel, Saharuddin Ridwan, menjelaskan bahwa Asparindo Sulsel akan membentuk posko yang akan memfasilitasi pedagang pasar dengan beberapa perusahaan digital platform.
Baca Juga : Pelantikan pengurus DPD ASPARINDO Sulsel, BNI Siap Kolaborasi dan Dukung Digitalisasi Pasar
"Banyak pedagang yang tidak terlalu nyaman dengan transaksi digital. Mereka ingin langsung terima uang kes. Makanya kami akan memfasilitasi seluruh transaksi digital di setiap pasar melalui Balla Asparindo," ucap Sahar, sapaan akrabnya.
Sahar juga yang dikenal dengan penggagas program Baruga Asparindo di Kota Makassar juga telah memastikan bahwa program Balla Asparindo ini akan jadi percontohan nasional.
"Beberapa DPD Asparindo seperti di Pulau Jawa dan Bali akan mengadopsi program ini sehingga Asparindo pusat akan menjadikan program nasional," ujarnya.
Baca Juga : Pelantikan pengurus DPD ASPARINDO Sulsel, BNI Siap Kolaborasi dan Dukung Digitalisasi Pasar
Sementara itu, Asparindo saat ini telah memiliki akses dengan Kementerian Perdagangan RI dan beberapa digital platform besar. (*)
