Selasa, 25 Januari 2022 15:27

Makin Banyak Perguruan Tinggi Kerja Sama dengan Pemkab Wajo, Teranyar Universitas Terbuka

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan pada acara wisuda daerah Universitas Terbuka Makassar di Hotel Claro, Kota Makassar, Selasa (25/1/2022).
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan pada acara wisuda daerah Universitas Terbuka Makassar di Hotel Claro, Kota Makassar, Selasa (25/1/2022).

Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan bahwa keberadaan Universitas Terbuka merupakan salah satu alternatif untuk melanjutkan pendidikan bagi yang bekerja (pegawai).

RAKYATKU.COM, WAJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo di bawah kendali Bupati dan Wakil Bupati, Amran Mahmud-Amran, intens menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Teranyar, Bupati Wajo, Amran Mahmud, menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan dengan Universitas Terbuka (UT). Kerja sama yang terjalin di bidang tri dharma perguruan tinggi, yaitu penelitian, pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Wajo.

Sebelumnya, sudah banyak perguruan tinggi yang lebih dahulu menjalin kerja sama di berbagai dengan Pemkab Wajo. Di antaranya Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah (Unismuh), maupun Universitas Indonesia Timur (UIT) dalam hal kuliah gratis dan Universitas Gajah Mada (UGM) untuk bidang peternakan. Ada pula Universitas Puangrimaggalatung Sengkang di bidang pertanian, Institut Agama Islam (IAI) As'adiyah Sengkang terkait ilmu agama, maupun Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Lamaddukelleng.

Baca Juga : DPRD Wajo Gelar Rapat Paripurna LKPJ Tahun 2023 Bersama Pj Bupati

Untuk kerja sama dengan UT kali ini, penandatanganan dilaksanakan pada acara wisuda daerah UT Makassar di Hotel Claro, Kota Makassar, Selasa (25/1/2022).

Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UT, Ojat Darojat, dengan beberapa kepala daerah. Selain dengan Pemkab Wajo yang diwakili Amran Mahmud, turut juga menandatangani MoU yaitu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dan pemerintah kabupaten/kota, seperti Makassar, Bone, Soppeng, Maros, Palopo, dan Jeneponto, serta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.

Bupati Wajo, Amran Mahmud, yang dikonfirmasi usai mengikuti kegiatan menyampaikan bahwa keberadaan UT merupakan salah satu alternatif untuk melanjutkan pendidikan bagi yang bekerja (pegawai), selain beberapa universitas lain.

Baca Juga : Bersama Pj Bupati dan Forkopimda Kabupaten Wajo Tanam dan Panen Perdana Cabai di Majauleng

Apalagi, sebagaimana disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Jayadi Nas, yang mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, kemampuan berpikir dari pihak UT yang mampu memprediksi jauh ke depan, diharapkan mampu mendukung dan membantu pemerintah daerah dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Oleh karena itu, kesepakatan yang kita tanda tangani hari ini diharapkan bisa ditindaklanjuti oleh kepala perangkat daerah melalui perjanjian kerja sama dengan fakultas yang sesuai dengan bidang tugas masing-masing," ujarnya.

Amran Mahmud pun mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. "Saya ucapkan selamat atas wisudanya kepada semua yang di wisuda hari ini, kalau tidak salah sejumlah 381 orang. Semoga ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat serta berkontribusi pada pembangunan daerah masing-masing," harapnya.

Baca Juga : Menyusun RKPD Tahun 2025, Pemkab Wajo Gelar Musrenbang

Staf Ahli Bidang Kesra, Jayadi Nas, menyampaikan bahwa apa yang dilaksanakan saat ini--di tengah pandemi COVID-19 yaitu pembelajaran jarak jauh secara daring--sudah dilakukan jauh sebelumnya oleh UT.

"Jadi sebenarnya, Universitas Terbuka ini sudah memiliki feeling dan prediksi jauh ke depan. Inilah alasan kenapa Universitas Terbuka bisa eksis sampai saat ini," ucap Jayadi.

Rektor UT, Ojat Darojat, menyampaikan bahwa mengikuti pendidikan di UT tidak segampang dengan di universitas lain. Menurutnya, di universitas lain, mahasiswa lebih sering berinteraksi dan dipantau langsung oleh civitas academica sehingga bisa lebih terkontrol.

Baca Juga : Kunjungan Kerja di Wajo, Menteri PPPA Monitoring dan Evaluasi Praktik Baik Pencegahan Perkawinan Anak

"Kalau di Universitas Terbuka, maka setiap mahasiswa harus bisa mengatur dan me-manage dirinya sendiri. Mereka harus mengatur kapan harus belajar dan kapan untuk urusan lainnya," ucapnya. (*)

Penulis : Abd Rasyid. MS
#pemkab wajo #Amran Mahmud #Universitas Terbuka