Sabtu, 22 Januari 2022 06:48

Kepala Perwakilan BI Sulsel: Potensi Kakao di Luwu Utara Sangat Luar Biasa

Redaksi
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kepala Perwakilan BI Sulsel: Potensi Kakao di Luwu Utara Sangat Luar Biasa

Produktivitas kakao di Kabupaten Luwu Utara terus mengalami peningkatan.

LUWU UTARA - Bank Indonesia Perwakilan Sulsel bersama Universitas Hasanuddin Makassar menggelar diseminasi joint research terkait potensi peningkatan produktivitas tanaman kakao melalui digital farming, dengan studi kasus Kabupaten Luwu Utara yang berlangsung di aula Lagaligo, kantor Bupati Luwu Utara, Jumat (21/1/2022).

Turut hadir pada kegiatan tersebut Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, KPw Bank Indonesia Sulawesi Selatan Causa Iman Karana, Deputi Kepala KPw Bank Indonesia Sulawesi Selatan Fadjar Majardi, Ketua Program studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar Dr. Ir. Iqbal S.TP., M.Si, pimpinan Perbankan Luwu Utara, serta asosiasi lembaga Gapoktan dan pelaku usaha Kakao Kabupaten Luwu Utara.

KPw Bank Indonesia Sulawesi Selatan Causa Iman Karana menyampaikan, potensi kakao di Luwu Utara sangat luar biasa.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

"Luwu Utara memiliki potensi percepatan investasi mengingat terdapat proyek strategis yang sedang dan akan dibangun. Luwu Utara juga tercatat sebagai juara 2 South Sulawesi Investment Challenge 2021 dengan mengangkat proyek pembangunan pabrik minyak goreng," paparnya.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara berterimakasih karena telah hadir dalam rangka meneguhkan kolaborasi dalam pembangunan melalui pengembangan kakao sebagai salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Luwu Utara.

Bupati Indah juga menambahkan terkait produktivitas kakao di Kabupaten Luwu Utara mengalami peningkatan di mana tahun 2019 sebanyak 28.102 ton dan di tahun 2022 mencapai 30.856 ton.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan

"Berbagai hambatan dan pengembangan yang telah teridentifikasi saat ini antara lain terkait daya dukung lahan yang terus menurun, adanya area kakao yang terdampak banjir, meningkatnya serangan hama penyakit pada kakao, adanya luasan kakao yang sudah tua dan tidak produktif, kurangnya modal petani, terbatasnya keahlian serta adopsi teknologi oleh petani," ulasnya.

Bupati Luwu Utara berharap, produktivitas kakao di Kabupaten Luwu Utara terus meningkat dan menjadi salah satu pendorong pemulihan dan peningkatan kinerja ekonomi Sulawesi Selatan serta kembali menjadikan Indonesia salah satu penghasil kakao terbesar di dunia.

"Terima kasih kepada semua pihak, termasuk Bank Indonesia dan Universitas Hasanuddin yang telah mendukung kami dalam mewujudkan kakao lestari yang menjadi salah satu komoditas kebanggaan kami di Kabupaten Luwu Utara untuk menjadi lebih baik mudah-mudahan hasil desiminasi ini akan kami lanjutkan untuk komoditas unggulan lain di Luwu Utara," pungkas Indah.

Baca Juga : Feri Fadri Asal Bone Raih Podium I Masamba Run

 

 
#pemkab luwu utara #Kakao #Indah Putri Indriani