RAKYATKU.COM, SINGAPURA - Kasus COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Singapura kini mayoritas adalah anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Hal ini disampaikan Direktur Layanan Medis Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura, Kenneth Mak. "Jumlah keseluruhan anak-anak di bawah usia 12 tahun yang terinfeksi COVID-19 lebih tinggi daripada jumlah keseluruhan kasus COVID-19 aktif di atas usia 16 tahun yang belum sepenuhnya pulih," kata Associate Professor Mak, dikutip dari Channel News Asia (CNA), Senin (24/1/2022).
"Jadi untuk menempatkan segala sesuatunya ke dalam perspektif, anak-anak kita dalam kelompok usia ini sebenarnya mulai menjadi mayoritas kasus yang dirawat di rumah sakit untuk perawatan," tambahnya.
Baca Juga : Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Tinggalkan Singapura
Mak mengatakan, baik Rumah Sakit Wanita dan Anak-anak KK (KKH) maupun Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, sama-sama melihat lebih banyak anak dengan COVID-19 dan dengan gejala pernapasan terkait non-COVID-19 yang perlu dirawat.
"Meskipun varian Omicron dikatakan memengaruhi saluran udara bagian atas lebih dari saluran udara bagian bwah pada orang yang terinfeksi, dengan tingkat pneumonia yang lebih rendah, anak-anak sangat sensitif terhadap peradangan di saluran udara bagian atas dan ini dapat menyebabkan mengi dan kegelisahan," beber Mak.
Menurutnya, ada lebih banyak anak dengan infeksi varian Omicron yang dirawat untuk memperoleh perawatan. "Tapi, untungnya, mereka tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit yang lama atau perawatan ICU," jelas Mak.
Baca Juga : Presiden Sri Lanka Dikabarkan Kabur ke Singapura
Peningkatan penerimaan pasien COVID-19 dari kalangan anak, kata dia, telah memenuhi tempat tidur di bangsal anak yang didedikasikan untuk anak-anak yang terinfeksi COVID-19.
"Situasi ini diperparah dengan peningkatan jumlah anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan komunitas yang tidak terkait Covid-19 yang mungkin juga memerlukan perawatan di rumah sakit,"sebutnya.
Lebih detail, Mak mengatakan bahwa dari 14.380 anak di bawah usia 12 tahun yang terinfeksi COVID-19 antara 21 Oktober 2021 dan 16 Januari 2022, 4 anak di antaranya atau 0,03 persen diketahui mengalami infeksi parah dan membutuhkan suplementasi oksigen atau perawatan ICU.
Baca Juga : Singapura Food Agency Ungkap Kelayakan Ekspor Produk Unggas Indonesia
"Ada 15 anak dalam kelompok ini yang mengalami sindrom inflamasi multisistemik pada anak (MIS-C), komplikasi yang terlambat setelah sembuh dari infeksi Covid-19," terang dia. (*)