Kamis, 14 Juli 2022 19:11

Presiden Sri Lanka Dikabarkan Kabur ke Singapura

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istri kabur ke Singapura. (AP/Eranga Jayawardena)
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dan istri kabur ke Singapura. (AP/Eranga Jayawardena)

Sebelumnya, Parlemen Sri Lanka mengonfirmasi kepastian Rajapaksa mundur dari kursi Presiden, namun masih menunggu surat resmi.

RAKYATKU.COM - Setelah kabur dari negaranya, Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa dikabarkan menuju ke Singapura dari Maladewa.

Seperti dikutip dari AFP, Rajapaksa meninggalkan Bandara Internasional Velana Male, Maladewa, menuju Singapura bersama sang istri, Ayoma, dan dua pengawalnya.

Rajapaksa menuju Singapura dengan menumpang pesawat maskapai Saudia pada Kamis (14/7) siang waktu setempat.

Baca Juga : OJK Nilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Terjaga. Begini Arah kebijakan OJK 2024

Rajapaksa memang dilaporkan berencana kabur ke Singapura dari Maladewa menggunakan Singapore Airlines pada Kamis (14/7) pagi.

Hanya saja rencananya tersebut dibatalkan dengan alasan keamanan, seperti dilansir dari Daily Mirror Sri Lanka.

Ia juga sempat berencana naik pesawat pribadi hingga akhirnya memilih menumpang maskapai Saudia.

Baca Juga : Presiden Resmi Luncurkan Bursa Karbon Indonesia

Sebelumnya, Parlemen Sri Lanka mengonfirmasi kepastian Rajapaksa mundur dari kursi Presiden, namun masih menunggu surat resmi.

Ketua DPR Sri Lanka, Mahinda Yapa Abeywardena, mengonfirmasi Rajapaksa mengundurkan diri via telepon pada Rabu (13/7).

"Sehubungan dengan dokumen resmi yang menandakan [pengunduran diri]. Saya diberitahu bahwa [surat pengunduran diri] akan saya terima hari ini," ujar Abeywardena dalam konferensi pers.

Baca Juga : Presiden Jokowi Kunjungi Kawasan Wisata Solo Safari

Rajapaksa dijadwalkan mundur pada Rabu malam. Namun, hingga sekarang belum ada kabar terbaru terkait surat resmi pengunduran dirinya.

 


Sumber: cnnindonesia.com

#Sri Lanka #Gotabaya Rajapaksa #negara bangkrut #kabur #singapura #Krisis #presiden #Perdana Menteri