RAKYATKU.COM, PAREPARE - Ahli Epidemiologi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ridwan Amiruddin, mengapresiasi kepempimpinan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, yang dapat menangani pandemi COVID-19.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Diskusi Akhir Tahun Masa Kepemimpinan Taufan Pawe di Novotel Makassar Grand Shayla, Kota Makassar, Rabu (23/12/21)
Apresiasi yang didapatkan wali kota dua periode tersebut lantaran dapat menangani kasus COVID-19 di Parepare yang menyentuh angka 0.
Baca Juga : Kinerja Baik Awasi Tata Ruang, Abdul Hayat Terima Penghargaan di HUT Sulsel
"Hari ini kasusnya tinggal tiga se-Sulsel. Parepare sudah tidak ada kasusnya. Ini pencapaian yang sangat luar biasa karena kita lihat pencapaian vaksinnya sangat tinggi. Kepemimpinan Taufan Pawe betul-betul harus kita apresiasi," kata Ridwan.
Pria yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) ini mengharapkan kesadaran masyarakat untuk sama-sama mengendalikan pandemi.
"Kita harus membuktikan bahwa Indonesia dapat mengendalikan pandemi. Sebab, ada begitu banyak pencapaian yang kita capai, yaitu intervensi nonfarmasi. Apalagi saat ini ada terus baru yaitu Omicron. Jadi setiap kepala daerah ini adalah tugas yang berat lagi untuk dijalankan," tuturnya.
Baca Juga : DPRD Kota Parepare Gelar Paripurna Penyerahan KUA PPAS TA 2025
Dalam sejarah, lanjutnya, belum pernah ada pandemi terkendali dengan vaksin. Namun, karena kemajuan teknologi hari ini pandemi COVID-19 harus takluk karena vaksin.
"Namun, saya percaya di bawah tangan Bapak Taufan Pawe, Kota Parepare tetap akan ada di zona hijau. Karena saat ini di beberapa titik di Indonesia masih zona oranye tinggal menunggu semua akan pesona hijau dengan cakupan vaksin sebanyak 70 persen," bebernya.
Ridwan menambahkan, Parepare memiliki cakupan yang banyak, tetapi stok vaksin habis.
Baca Juga : Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Semarak HUT ke-355 Sulsel di Parepare
"Ini betul-betul bahwa kinerja Bapak Taufan Pawe patut untuk diapresiasi. Sebab, ada beberapa kabupaten di Sulsel yang memiliki cakupan rendah, namun stok masih banyak. Ketika ditanya mengapa masih memiliki banyak vaksin, ternyata masyarakatnya yang menolak. Ini adalah masalah kepemimpinan di daerah. Namun, Bapak Taufan Pawe dapat mengendalikan itu sehingga kita ketahui bahwa Kota Parepare memiliki angka 0 persen kasus COVID-19," bebernya.
Direktur RSUD Andi Makkasau, Renny Angraeny Sari, menambahkan sudah hampir dua bulan terakhir pihaknya tidak lagi menangani pasien COVID-19. "Tapi, kami tetap siagakan ruangan dengan kapasitas 12 tempat tidur sebagai langkah antisipasi," ucapnya.