RAKYATKU.COM -- Jelang Musda IV DPD Demokrat Sulsel, Rabu (22/12/2021), calon ketua, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) makin di atas angin.
Senin malam (20/12/2021), IAS memboyong 16 ketua DPC pendukungnya sowan sekaligus minta restu kepada Reza Ali, di Cafe Ombak, Makassar.
Reza Ali salah seorang pendiri Demokrat di Sulsel. Mantan anggota DPR RI ini juga pernah memimpin partai berlambang mercy tersebut.
Baca Juga : Berbagai Kalangan Doakan dan Dukung IAS Pimpin Sulsel 2024 Mendatang
Sowan IAS dan pendukungnya ke Reza Ali adalah yang kedua, setelah 12 Oktober lalu. Penghargaan tinggi ini dikarenakan IAS menempatkan Reza Ali sebagai senior.
Di hadapan IAS dan ketua-ketua DPC, Reza menjelaskan bahwa Demokrat ke depan memiliki tantangan yang cukup kompleks.
"Dan saya yakin sosok yang bisa menjawab tantangan itu adalah IAS. Jadi sudah tepat ketika teman-teman DPC menggantungkan harapan kebangkitan di pundak IAS," ujar mantan anggota DPR RI ini.
Baca Juga : RAPI-Auto Fox Hunting Series Bakal Jelajahi Sulsel, Berjarak 1.314 Km
Demokrat Sulsel, sambung Reza, membutuhkan figur ketua yang tidak mudah ditundukkan dan dikendalikan oleh kekuatan dari elite partai lain. Harus merdeka sebagai tokoh.
Demokrat Sulsel, kata Reza, butuh figur ketua yang tahu bekerja dan punya aura minimal setara dengan aura kepemimpinan ketua-ketua partai lain di Sulsel.
"Demokrat Sulsel butuh berbenah dari kondisi sekarang. IAS bisa menjawab itu," tegas Reza.
Baca Juga : Haji Sila Cerita Kebiasaan Eks Bupati Gowa yang Menurun ke IAS
Reza yakin 16 DPC yang hadir bakal solid hingga hari pemilihan. Mereka yang hadir di Cafe Ombak adalah ketua DPC Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Wajo, Soppeng, Luwu, Luwu Utara, Palopo, Toraja Utara, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai.
Sowan IAS dan 16 ketua DPC berlangsung santai. Penuh tawa sembari menikmati makan malam.
Di sela-sela pertemuan, IAS menyempatkan diri bernyanyi dua lagu. Riuh tepuk tangan dan canda seperti tidak pernah habis hingga pertemuan selesai.
Baca Juga : NH Raih Profesor Kehormatan, IAS: Sangat Layak, Karya Berbicara Lebih Kuat dari Kata