Minggu, 19 Desember 2021 14:02

Wapres Ma'ruf Amin: Dua Dekade Ustaz Zaitun Mendampingi Saya

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wapres Ma'ruf Amin: Dua Dekade Ustaz Zaitun Mendampingi Saya

Wapres Ma'ruf Amin sekaligus mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

RAKYATKU.COM -- Wakil Presiden RI, Prof KH Ma'ruf Amin mengaku dekat dengan Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, Dr KH Muhammad Zaitun Rasmin.

Ma'ruf Amin menyebut, Ustaz Zaitun mendampinginya selama dua dekade di Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Saat Ma'ruf Amin menjabat ketua umum MUI Pusat, Ustaz Zaitun sebagai wakil sekretaris. Kini, setelah Ma'ruf menjadi ketua Dewan Pertimbangan, Ustaz Zaitun juga masuk Dewan Pertimbangan sebagai wakil sekretaris.

Baca Juga : Staf Ahli Mendagri Harap Wahdah Islamiyah Bangun Perekonomian Umat Melalui Wakaf

Wapres hadir membuka Muktamar IV Wahdah Islamiyah. Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin mengapresiasi program "Satu Rumah Satu Entrepreneur" yang diluncurkan hari ini.

Kiai Ma'ruf mengutip salah satu hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah..."(HR. Muslim)

Menurutnya, secara nasional masih sangat minim pengusaha. Khusus warga muslim, jauh lebih sedikit lagi. Kalau pun ada, lebih banyak pengusaha kecil.

Baca Juga : Menko Polhukam: Ormas Wahdah Islamiyah Motor Penggerak Islam Moderat di Indonesia

Wapres ingin pengusaha kecil ini terus didorong untuk naik kelas menjadi pengusaha menengah. Lalu, pengusaha menengah didorong menjadi lebih besar.

Sebab, katanya, kerja-kerja dakwah membutuhkan dana besar. Belajar dari ulama-ulama terdahulu yang berdakwah sambil berdagang. Dengan begitu, mereka bisa mandiri tanpa mengandalkan orang lain.

Pada bagian lain, Wapres Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga : Jadi Pemateri pada Muktamar Wahdah Islamiyah, Mahfud MD: Jangan Takut Dibilang Ekstrem

Ma'ruf Amin mengatakan, Pancasila merupakan titik temu. Pancasila juga menyatukan perbedaan berbagai macam suku bangsa.

"Pancasila hadir untuk menjadi titik temu, kalimatun sawa, dari segala perbedaan berbagai macam suku bangsa, agama, dan kepercayaan di Indonesia," kata dia.

Sebelumnya, wapres menyebutkan bahwa ormas Islam adalah aset yang harus dijaga. Agar bisa bersinergi dengan pemerintah, nmaka diperlukan sinergi yang kuat.

Baca Juga : Sudah Lebih 100 Ribu Orang, Begini Cara Daftar Grand Opening Muktamar IV Wahdah Islamiyah Bersama Wapres

“Kita berharap, pada gelaran muktamar ini bisa melahirkan kebijakan internal yang mampu menjadi cahaya bagi kebaikan umat ke depannya,” katanya dalam pembukaan muktamar yang digelar secara online.

Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan, hingga Sabtu malam tercatat 162 orang melakukan registrasi untuk mengikuti grand opening muktamar.

Mereka datang dari seluruh provinsi di Indonesia. Ada juga yang nonton bareng di 700 titik di seluruh Indonesia. Peserta nobar di setiap tempat mulai puluhan hingga ratusan orang.

Baca Juga : Wahdah Akan Luncurkan Program Satu Rumah Satu Pengusaha, Sandiaga Uno: Wah Bagus Itu!

Salah satunya di Masjid Anas bin Malik STIBA Makassar. Pimpinan dan pengelola kampus berbaur dengan ratusan mahasiswa menonton bareng pembukaan muktamar melalui layar lebar.

Grand opening juga dihadiri dua menteri, yakni Menko Polhukam Moh Mahfud MD dan Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno. Hadir pula Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, cendekiawan muslim Din Syamsuddin, dan senator DPD RI, Tamsil Linrung.

 

#Muktamar Wahdah Islamiyah