RAKYATKU.COM - Aksi dugaan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam kembali di Kota Makassar.
Peristiwa tersebut terjadi Rabu malam (15/12/2021) sekitar pukul 20.00 wita di Jalan Tamangapa Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Penikaman tersebut mengakibatkan korban bernama Azikin Abbas alias King (47) meninggal dunia.
Baca Juga : Jenazah Anak Laki-laki Tanpa Identitas Disimpan di RSUD Batara Siang Pangkep, Diduga Korban Penganiayaan
Kapolsek Manggala, Kompol Edy Supriyadi mengatakan, peristiwa itu bermula ketika korban didatangi dua orang yang diduga sebagai pelaku yakni berinisial RI alias Gondrong (35) dan IL (21).
"Mereka datang di rumah korban dengan tujuan menagih sisa gaji tukang," kata Edy.
Setelah kedatangan tersebut, tidak lama kemudian korban dan kedua pelaku terlibat cekcok hingga berkelahi di samping rumah korban.
Baca Juga : Tagih Utang Berujung Penganiayaan, Pelaku Ditangkap Polsek Bontoala
Saat itu, Gondrong mencabut badik yang ia bawa dan menusuk korban empat kali pada bagian dada serta satu kali pada bagian perut korban.
"Atas kejadian ini, keluarga korban langsung melapor ke Polsek Manggala," tambahnya.
Peristiwa tersebut selanjutnya diselidiki anggota Opsnal Polsek Manggala di-back up Tim Jatanras Polrestabes Makassar.
Baca Juga : TPN Ganjar-Mahfud Minta Usut Tuntas Penganiayaan Relawan
Pelaku penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, IL diamankan di TKP saat kejadian.
Sementara pelaku utama yakni Gondrong diamankan Kamis dini hari (16/12/2021) sekitar pukul 02.00 wita di Jalan RPH Tamangapa Tamangapa Raya.
Kedua pelaku dibawa ke mako Polsek Manggala untuk dilakukan interogasi.
Baca Juga : Pelaku Penganiayaan Anak Bawah Umur Ditangkap di Pasar
Gondrong mengakui telah melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Sementara seorang pelaku lainnya harus menjalani perawatan karena terluka.
"Pelaku untuk saat ini menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat luka-luka yang dialami saat diamuk warga," sebutnya.
Baca Juga : Pelaku Penganiayaan Anak di Barru Dituntut Ringan, Orang Tua Korban Cari Keadilan
